Rabu, 28 Maret 2012

Kelas 2C PGSD KEBUMEN

INI Kita,lihat saj link di bawah ini.

http://www.satriasuja.com/

http://www.unstube.com/

ini link anak 2c lagi nyanyi....

http://www.unstube.com/2011/11/musik-mania-kena-deh.html



pergi ke pantai bocor kebumen


ke pantai di daerah ayah..
 tim futsal 2C
 Kerja bakti membuat taman kelas 2C






READ MORE - Kelas 2C PGSD KEBUMEN

Prattyoda Bhayangkara ODA Indonesian Idol 2012

Prattyoda Bhayangkara atau lebih akrab disapa ODA adalah kontestan Audisi Indonesian Idol 2012 yang berasal dari Kebumen yang saat ini sedang ramai di perbincangkan di jejaring social seperti facebook dan twitter karena sosoknya yang "unik" karena memiliki ciri khas yaitu Rambut keritingnya yang menyerupai SLASH dan juga kualitas suara yang saya akui memang benar2 bagus yang membuat decak kagum para pendengarnya.

Pada saat audisi Indonesian Idol 2012 yang kemaren, ODA membawakan lagu dari Bad English dengan Judul When I See You Smile, Oda berhasil memukau juri yaitu Akhmad Dhani, Agnes Monica dan Anang Hermansyah dengan suara khasnya. Apalagi membuat Ahamad Dhani langsung menyetujui untuk lolos ke tahap berikutnya, padahal Oda hanya menyanyikan sebentar saja. Luarr biasa bukan..
 
 
 
 Berikut ini adalah Profil singkat dari Oda Indonesian Idol 2012:
Nama Lengkap : Prattyoda Bhayangkara
Nama Panggilan : Oda, TheRealOda
Tempat – Tanggal Lahir : Kebumen – 9 Februari 1987
Alamat : Jl. HM. Sarbini 76, Prumpung, Kebumen – Jawa Tengah
Hobby : Musik (vocal)
Pendidikan: ISI Yogyakarta (2005)
 
Pertama terjun ke dunia musik saat dia bergabung dengan band D’jas, selang beberapa bulan Oda hengkang dari band tersebut dan bergabung dengan Today Band asal Kebumen. Tahun 2008-2009 adalah awal keseriusan Oda dalam bermusik, bersama Today Band Oda giat mengikuti event festival musik dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Nasional, beberapa gelar juara festival pun pernah diraihnya. Oda dan Today Band sering juga menjadi bintang tamu dari musisi / band yang sedang melawat untuk promo tour sampai menjadi band pengisi untuk salah satu cafe di kotanya.

Kini Oda dan teman-temannya tengah focus untuk menciptakan lagu sendiri dengan harapan dapat menembus Major Label untuk ikut meramaikan dan memberi warna pada musik Indonesia.


video saat audisi: 
http://www.youtube.com/watch?v=orT0LT08HNo&feature=player_embedded
 
 
READ MORE - Prattyoda Bhayangkara ODA Indonesian Idol 2012

SBM2






BAB 5
BEBERAPA METODE MENGAJAR

A. METODE CERAMAH
            Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan-penjelasan secara lisan kepada peserta didik. Tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian, prinsip) yang banyak dan luas serta juga untuk penemuan-penemuan yang langka dan belum meluas.
Alasan digunakannya metode ceramah karena benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi peserta didik, menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya, menghemat biaya, waktu, dan peralatan. Metode ini mempunyai kekuatan dan kelemahan, kekuatan metode ceramah diantaranya murah (efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya pendidikan), mudah (materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan peralatan dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidak-tersediaan bahan-bahan tertulis), meningkatkan daya dengar peseta didik dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain. Sedangkan kelemahannya dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik, merugikan peserta didik yang lemah dalam keterampilan mendengarkan, dan tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik.
B. METODE TANYA JAWAB
            Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar-mengajar melalui interaksi dua arah dari guru kepada peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik. Tujuan  metode ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami, melatih peserta didik untuk berfikir secara sistematik dan orisinil, mengarahkan peserta didik mengerti, memahami, dan berinteraksi secara aktif. Alasan penggunaan metode ini dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, mewujudkan cara belajar siswa aktif, melatih dan mendorong peserta didik untuk belajar mengekspresikan kemampuan lisannya. Metode tanya jawab memiliki kekuatan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran, merangsang peserta didik untuk mendayagunakan daya pikir dan daya nalarnya, pembuka jalan bagi proses belajar yang lain. Kelemahan dari metode ini membuat peserta didik yang pasif tidak terlibat secara mental, mereka biasanya gugup, tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya.
C. METODE DISKUSI
            Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternative pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Metode ini bertujuan melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, menyimpulkan bahasan, melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional. Metode ini digunakan karena mampu merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah, melatih peserta didik untuk berfikir  kritis dan terbuka serta peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi. Metode ini memiliki kelebihan mampu melatih kestabilan emosi, menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, dan terobosan baru dalam pemecahan masalah. Selain itu kelemahannya terletak pada peserta didik yang kurang aktif karena berdiskusi biasanya hanya didominasi oleh peserta didik yang aktif.
D. METODE KERJA KELOMPOK
            Metode kerja kelompok ialah metode mengajar yang melibatkan peserta didik untuk berinteraksi dalam kelompok guna membahas tugas yang diberikan. Penggunaan metode kerja kelompok bertujuan untuk memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para peserta didik, meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para peserta didik dalam proses belajar mengajar. Alasan penggunaan metode ini karena mebuat peserta didik dapat bekerja bersama teman dan mengembangkan kekuatan untuk mencari dan menemukan bahan-bahan untuk melaksanakan tugas. Kelebihan dari metode ini membuat peserta didik aktif serta menegmbangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran ketrampilan berdiskusi. Keterbatasannya, kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak berbuat apa-apa.
E. METODE PEMBERIAN TUGAS
            Metode pemberian tugas diartikan sebagai cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah atau di rumah secara individu atau kelompok. Tujuan dari penggunaan metode pemberian tugas untuk merangsang anak aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Alasannya agar peserta didik belajar sendiri sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. Metode ini memiliki kelebihan diantaranya, membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi, membuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan bervariasi. Sedangkan kelemahannya sulit mengontrol peserta didik, pemberian tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik.
F. METODE DEMONSTRASI
            Metode ini berkenaan dengan tindakan atau prosedur yang harus dilakukan, tujuannya mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik dan menkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik. Alasan digunakannya metode ini karena tidak semua topik dapat terang melalui penjelasan atau diskusi. Sehingga kelebihan dari metode ini adalah membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan menghindar dari verbalisme, memudahkan peserta didik memahami bahan pelajaran dan membuat proses pengajaran akan lebih menarik. Namun kekurangan metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus dan keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan sesuatu.
G. METODE EKSPERIMEN
            Metode eksperimen diartikan sebagai metode belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut. Alasannya, melalui metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, belajar sendiri, menganalisis, dan menyimpulkan sendiri tentang suatu objek sehingga dapat menumbuhkan cara berfikir rasional dan ilmiah. Kelebihan dari metode ini membuat peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri, dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah, memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif, realistis, dan menghilangkan verbalisme. Disisi lain, kelemahan metode ini adalah dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu lama, menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang berpengalaman dalam penelitian, kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada kesalahan menyimpulkan.
H. METODE SIMULASI
            Metode simulasi adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan untuk menggambarkan situasi sebenarnya agar diperoleh pemahaman tentang hakekat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu seperti permainan simulasi, bermain, dan sosiodrama. Metode ini bertujuan melatih keterampilan tertentu yang bersifat praktis bagi kehidupan sehari-hari, melatih peserta didik memecahkan masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat digunakan memecahkan masalah, dan meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan peserta didik dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian sebenarnya. Alasan digunakannya metode ini karena terdapat konsep-konsep yang harus diresapi dan dirasakan peserta didik secara langsung, dan menanamkan sikap-sikap normatif kepada peserta didik. Kelebihannya, metode ini memberikan kesempatan untuk menyalurkan perasaan yang terpendam sehingga mendapat kepuasan, kesegaran, serta kesehatan jiwa, mengurangi hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang nyata, dan dapat ditemukan bakat-bakat baru dalam berperan. Kelemahannya, ketika simulasi berlangsung kadang terabaikan menjadi alat hiburan.
I. METODE INKUIRI
            Biasa disebut metode penemuan yang artinya cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru, metode ini bertujuan mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapat pengalaman belajar. Alasannya, belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah tetapi dari lingkungan sekitar sehingga tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar. Kelemahannya tidak sesuai untuk kelas yang besar jumlah peserta didiknya, dan menuntut guru mengubah cara mengajarnya selama ini bersifat tradisional sedangkan metode baru ini dirasakan guru belum melaksanakan tugasnya mengajar karena guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing.
J. METODE PENGAJARAN UNIT
            Metode pengajaran unit didefinisikan sebagai cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Hal ini bertujuan membentuk sikap kritis, kerjasama, rasa ingin tahu, menghargai waktu, dan menghargai pendapat orang lain. Alasan digunakannya metode ini untuk mendapat keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya dalam suatu pemecahan masalah sehingga harus diciptakan suatu metode yang dapat menciptakan kesatuan. Kelebihan metode ini, memperluas wawasan peserta didik dalam ilmu pengetahuan dengan keanekaragaman sumber informasi. Keterbatasannya, memerlukan biaya dan waktu yang cukup lama serta sulit menentukan topik yang sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan anak.


BAB 6
MEDIA PENGAJARAN
Media pengajaran merupakan bagian dari sumber pengajaran yang digunakan sebagai pengantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivita dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar terhindar dari segala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau maknanya. Fungsi media pengajaran:
1.      Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
2.      Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar
3.      Meletakan dasr-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
4.      Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
5.      Mempertinggi mutu belajar mengajar
Alasan penggunaan media pengajaran digunakan guru karena bertitik tolak dari dua hal, yaitu:
1.      Belajar Merupakan Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya melalui suatu proses. Proses perubahan perilaku ini dimulai dari adanya rangsangan yaitu peserta didik menangkap rangsangan kemudian mengolahnya sehingga membentuk suatu persepsi. Tetapi ada kalanya pembantukan persepsi dapat terganggu karena terdapat kekurangan atau hambatan dalam indera, minat pengalaman, kecerdasan serta kejelasan objek yang akan dikenalkan. Untuk menanggulangi kekurangan/hambatan terbentuknya persepsi harus diupayakan suatu alat bantu yang memudahkan atau mengurangi hambatan-hambatan penguasaan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu digunakan media pengajaran sebagai pemecahannya.
2.      Belajar Merupakan Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Namun dalam proses penyampaian tersebut tidak selamanya sukses karena terdapat beberapa hambatan (noises). Untuk memperkecil atau mengatasi beragam keterbatasan dalam komunikasi, dapat digunakan alat pengantara yang disebut media pengajaran.
v  Prinsip-prinsip pemilihan media yaitu:
1.      Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pengajaran dan bahan pengajaran yang akan disampaikan
2.      Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik
3.      Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam pengadaannya dan penggunaannya
4.       Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
5.      Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:
1.      Objektivitas,
2.      Program pengajaran
3.      Situasi dan kondisi
4.      Kualitas teknik
5.      Keefektifan dan efisiensi penggunaan
v  Jenis-jenis media pengajaran
1.      Media Visual
a.       Media Gambar Diam dan Grafis
Misal: grafik, chart atau bagan, peta, diagram, poster, karikatur,       komik, gambar mati, photo.
b.      Media Papan
Misal: papan tulis, papan flanel, papan tempel, papan pameran.
c.       Media dengan Proyeksi
Misal: slide, film strips, opague projector,transparansi, mikro film dan mikrofische.
2.      Media Audio
·         Casette tape recorder
·         Radio
3.      Media Audio-Visual
·         Televisi
·         Video casette
4.      Media Asli dan Orang
·         Speciment
·         Mock-up
·         Diorama
·         Laboratorium di luar sekolah
·         Museum
·         Community study
·         Walking trips
·         Field study
·         Dikunjungi manusia sumber
·         Special learning trips
·         Model
-          Model irisan
-          Model memperkecil dan memperbesar objek
-          Model lapangan (market)
-          Model menyederhanakan objek yang kompleks
v  Fungsi, Kekuatan Dan Kelemahan Media  Pengajaran
1.      Media Visual
a.       Gambar dan Grafis
Fungsi:
-          Untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti
-          Menerangkan perkembangan dan perbandingan suatu objek atau peristiwa yang berhubungan secara singkat dan jelas
-          Untuk mengundang interpretasi terhadap simbol-simbol dari bagan dan grafik
Keunggulan :
-          Memberi informasi secara simbolis
-          Memperjelas dan memudahkan menangkap data kuantitatif yang rumit
-          Dapat menggambarkan pertumbuhan atau perkembangan suatu peristiwa atau objek dari waktu ke waktu
Kelemahan :
-          Memerlukan keterampilan khusus untuk merancang dan membuat bagan dan grafik secara benar, menarik dan simpel.
b.      Peta dan Globe
Fungsi:
-          Menyajikan data-data lokasi, jarak, wilayah, daratan, lautan, kepulauan
-          Menggambarkan secara visual tentang permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi
Keunggulan :
-          Memberi pengetahuan peserta didik tentang posisi dari kesatuan politik, keadaan alam, daerah kepulauan, dll
-          Merangsang minat belajar peserta didik terhadap penduduk dan keadaan geografis
-          Mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak
-          Memperjelas pengetahuan peserta didik tentang wilayah
-          Memahami kejadian-kejadian di muka bumi, nentuk bumi, distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan, dsb
Kekurangan :
-          Memerlukan kemampuan khusus dalam membaca peta
-          Rumit karena banyak menggunakan simbol-simbol, garis-garis, dll
c.       Photo/gambar
Fungsi :
-          Menjelaskan suatu fakta yang berupa peristiwa atau kejadian-kejadian
Keunggulan :
-          Menunjkan peristiwa dan keadaan secara relistik dan kongkrit
-          Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
-          Murah dan gampang digunakan
Kelemahan:
-          Tidak dapat dirasakan secara nyata suasana sebenrnya
-          Menekn kemampuan indra penglihatan
-          Untuk kelas yang jumlah peserta didiknya besar sangat sulit karena terbatas ukurannya
-          Dapat hilang, mudah rusak dan musnah bila tidak terawat dengan baik, sehingga memerlukan perawatan yang intensif
d.      Poster
Fungsi :
-          Menarik minat-minat peserta didik terhadap pesan spanduk
-          Mencari dukungan tentang suatu hal atau gagasan
-          Metode peserta didik untuk tertarik dan melaksanakan pesan yang terpampang dalam spanduk
Keunggulan :
-          Dapat dipasang di mana saja
-          Dengan bahasa yang simpel, padat dan menarik, dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap suatu pesan
-          Dapat disimpan dan digunakan lagi pada kesempatan lain
-          Dapat membantu daya ingat peserta
Kekurangan :
-          Diperlukan keahlian dalam bahasa dan ilustrasi dalam membuat poster
-          Dapat menimbulkan salah tafsir dari kata-kata / simbol yang singkat
e.       Media Proyeksi
1)      Film strips
Keunggulan :
-          urutan gambar selalu sama dan tetap
-          mudah ditangani dan selalu dalam urutan
-          relatif murah jika dibutuhkan sejumlah produksi
-          dapat dilengkapi dengan rekaman suara
-          ruangan tidak perlu digelapkan seluruhnya
Kekurangan :
-          kurang fleksibel
-          sulit disiapkan secara lokal
-          tidak dapat menggambarkan unsur-unsur gerak
-          daya tariknya kurang
2)      Slides
Keunggulan:
-          Gambar bisa lebih mendetail diproduksi
-          Dapat dibuat berwarna dan secara realistis
-          Mudah diperbaiki dan diperbaharui
-          Dapat dipakai untuk studi kelompok dan individual
-          Dapat dibuat sendiri-sendiri secara total
Kekurangan :
-          Slide mudah hilang
-          Alat proyeksi bisa lebih mahal
-          Perlu pemeliharaan agar tidak bernoda
-          Memerlukan keterampilan memotret dan peralatan khusus
3)      Opaque Still Picture / Opaque Projector
Keunggulan ;
-          Gambar-gambar murah dan banyak tersedia
-          Gambar dapat mencegah dan memperbaiki salah konsep
-          Gambar menjuruskan perhatian
-          Gambar mudah dimanipulasi
-          Memberikan pengalaman yang umum bagi keseluruhan kelompok
Kekurangan :
-          Proyektornya berat
-          Proyektornya menjadi sangat panas jika lama dipakai
-          Ruangan harus digelapkan seluruhnya
-          Peserta didik tidak selalu tahu bagaimana membaca gambar
4)      Overhead Projector (OHP)
Keunggulan :
-          Dapat menjangkau kelompok sasaran yang cukup besar
-          Dapat dijadikan pedoman mengajar guru
-          Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna
-          Mudah penggunaannya
-          Transparan dapat dihapus dan digunakan kembali
Kekurangan :
-          Harus menggunakan transparan dan alat tulis tertentu
-          Sulit mengatur cara penyimpanannya
-          Tata urutan penyajian mudah tertukar dan kacau
2.      Media Papan
a.       Papan Tulis
Fungsi : Membantu guru menjelaskan konsep-konsep, gagasan-gagasan melalui tulisan di papan tulis

Keunggulan :
-          Murah dan mudah penggunaannya
-          Materi dapat disiapkan sebelumnya
-          Dapat digunakan dan diperbaharui pada semua tingkat sekolah
Kekurangan :
-          Menimbulkan polusi dan gangguan penyakit karena debunya
-          Membelakangi peserta didik pada saat menulis sehingga tidak mengetahui aktivitas peserta didik sebenarnya
-          Menghamburkan waktu hanya untuk menulis di papan tulis
b.      Papan Flanel
Fungsi :
-          Memvisualisasikan suatu gagasan melalui penempatan huruf-huruf, gambar-gambar, dan simbol-simbol lainnya.
-          Sebagai arena permainan untuk melatih keberanian dan keterampilan peserta didik dalam memilih bahan tempel yang cocok
-          Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dalam menggembar, membuat karya tulis dan lain-lain
Keunggulan :
-          Isi pesan mudah diganti-ganti
-          Digunakan untuk berbagai macam bidang studi
-          Memotivasi dan mengaktifkan peserta didik belajar
-          Mudah membuatnya
Kekurangan :
-          Mudah rusak
-          Memerlukan keterampilan dan ketekunan
3.      Media Audio
a.       Kaset dan Tape Recorder
Fungsi :
-          Memberi rangsangan pada pendengaran
-          Menciptakan variasi situasi belajar mengajar
-          Menjelaskan konsep prosedur yang tidak dikuasai guru dengan memakai orang ahli
Keunggulan :
-          Dapat digunakan dimana saja
-          Mudah pengoperasiannya
-          Mudah dijadwalkan di kelas
-          Dapat menggantikan guru untuk sementara
-          Dapat diputar ulang, dihapus dan direkam
Kekurangan :
-          Memerlukan perawatan secara baik terhadap semua perangkat
-          Kaset mudah rusak
4.      Media Audio-Visual
a.       Televisi
Fungsi :
-          Menumbuhkan minat peserta didik terhadap pelajaran
-          Memberikan pelajaran secara visual maupun audial
-          Memudahkan pemahaman dan pengertian tentang suatu konsep, kejadian serta keterampilan
Kelebihan :
-          Peserta didik dapat mengetahui kejadian-kejadian di tempat lain
-          Peserta didik dapat lebih kritis dalam belajarnya
-          Media TV dapat menjangkau jarak yang luas
-          Media TV dapat direkam
-          Dapat digunakan untuk kelas besar maupun kelas kecil
Kekurangan :
-          Membuat peserta didik pasif
-          Memungkinkan peserta didik lalai dan kehilangan perhatian
-          Sulit menjadwalkannya di kelas
-          Acara/isi pelajaran di TV kadang tidak menarik peserta didik
5.      Media Benda Asli
Fungsi :
-          Memberi pengalaman nyata dalam kehidupan
-          Menarik minat belajar
Kekuatan :
-          Memberikan pengalaman yang sangat berharga karena langsung dalam dunia sebenarnya
-          Memiliki ingatan yang tahan lama dan sulit dilupakan
-          Benda asli dan model dapat dikumpulkan dan dicari
-          Benda asli dapat dikoleksi orang
-          Pengalaman nyata dapat membentuk sikap mental dan emosional yang positif terhadap hidup dan kehidupan.
v  Pembuatan mediia pengajaran prinsip-prinsip pembuatan media yaitu:
1.      Kesederhanaan
2.      Kesatuan
3.      Penekanan
4.      keseimbangan










BAB 7
PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN DAN SISTEM PENYAMPAIAN

A.           Pengembangan Program Pengajaran
Pengembangan program pengajaran yang dimaksudkan adalah rumusan-rumusan tentang apa yang akan dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pengajaran untuk mencapai tujuan. Pengembangan program ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan adanya analisis atas semua komponen pengajaran yang benar-benar harus saling terkait secara fungsional untuk pencapaian tujuan. Komponen-komponen program pengajaran yang dimaksudkan meliputi:
1.      Perumusan tujuan instruksional yang hendak dicapai itu sendiri.
2.      Penetapan bahan ajar yang akan dipelajari.
3.      Perumusan kegiatan belajar mengajar yang akan ditempuh.
4.      Penetapan metode dan media alat-alat yang sesuai.
5.      Penetapan cara penilaian yang akan dilakukan.
6.      Penentuan waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan program pengajaran tersebut.
Pengembangan sejumlah satuan bahasan ke dalam satuan pelajaran itu ditempuh suatu prosedur pengembangan sistem instruksional yang dikenal sebagai PPSI. Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam mengembangkan program pengajaran mengenai satuan-satuan bahasan tertentu secara sistematik meliputi:
1.      Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
TIK pada dasarnya merupakan rumusan tentang bentuk perilaku atau kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah mengikuti pengajaran. TIK dirumuskan guru berdasarkan pada Tujuan Instruksional Umum (TIU) yang terdapat dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

Rumusan TIK harus memenuhi syarat-syarat:
a.       Spesifik artinya mengandung satu penafsiran.
b.      Operasional artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
Bloom dan kawan-kawannya mengklasifikasikan tujuan pengajaran itu ke dalam tiga ranah:
a.         Ranah kognitif domain yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b.         Ranah afektif domain yang meliputi penerimaan, tanggapan, penilaian, pengorganisasian nilai dan karakteristik nilai.
c.         Ranah psikomotor domain yang meliputi persepsi, kesiapan melakukan pekerjaan, mekanisme, respon terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan keaslian atau originasi.
     Secara operasional perumusan suatu TIK haruslah memuat kriteria “ABCD” (Audience, Behaviour, Condition, Degree). Audience adalah peserta didik (subjek). Behaviour adalah perbuatan yang dinyatakan oleh subjek. Condition adalah keadaan yang menerangkan suatu perbuatan itu dapat dapat terjadi. Degree adalah kriteria yang dijadikan standar minimal bagi pencapaian TIK. Suatu perumusan TIK yang dibuat guru sangat mungkin tidak selalu mengandung keempat komponen, namun dua komponen pertama harus selalu ada.
2.      Mengembangkan Alat Evaluasi
        Yang harus dipikirkan dalam mengembangkan alat evaluasi adalah apakah akan digunakan pre-test atau post-test, apakah evaluasi itu akan dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, atau perbuatan dan apabila menggunakan jenis tes apakah akan digunakan jenis isian atau pilihan ganda.
        Secara singkat terutama bagi kelas-kelas rendah di SD penilaian itu menunjuk pedoman praktis sebagai berikut ( Solehuddin dan Johar: 1997):
a.       Penilaian autentik tidak menekankan huruf (A,B,C,D) dan angka (1-10)
b.      Mendorong anak untuk mengevaluasi pekerjaan miliknya sendiri.
c.       Kekeliruan adalah hal yang alamiah dalam proses belajar.
d.      Penilaian yang terutama dilakukan melalui observasi dan pencatatan.
e.       Kemajuan belajar anak dilaporkan kepada orang tuanya.
f.       Laporan kemajuannya sendiri.
g.      Orang tua diberi informasi umum mengenai bagaimana anaknya.
h.      Anak itu tidak dipromosikan dan tidak pula digagalkan.
i.        Pengulangan sedapat mungkin dihindari mengingat dampak psikologis.
3.      Menetapkan Kegiatan Belajar
        Penetapan langkah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah usaha menentukan langkah yang hendak ditempuh guru dalam menjelaskan atau menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik, namun guru tidak boleh lupa untuk mempertimbangkan betul karakteristik dan kemampuan belajar anak usia SD.
        Secara praktis pendekatan DAP yang menekankan pendekatan berorientasi pada perkembangan anak, menghendaki sejumlah rambu aktivitas berikut ( Solehuddin dan Johar: 1997)
a.       Peserta didik berbicara atas tugas belajarnya
b.      Pertanyaan anak juga sebanyak jika tidak lebih dari pertanyaan guru.
c.       Hampir setiap kegiatan muncul adanya kegiatan individual anak.
d.      Peserta didik memilih dan mengorganisasikan isi apa yang dipelajari.
e.       Guru mengijinkan peserta didik menetapkan sebagian atau keseluruhan peraturan tentang tingkah laku dan hukuman yang berlaku di kelas.
f.       Variasi bahan pelajaran tersedia di kelas.
g.      Penggunaan bahan pelajaran dalam pokok itu dapat dijadwalkan oleh guru atau peserta didik.
h.      Ruang kelas biasa disusun dalam cara yang memungkinkan peserta didik bekerja sama dan isi ruangan dapat dengan mudah diatur secara fleksibel.
4.      Mengembangkan Program Kegiatan
Langkah pengembangan program kegiatan ini meliputi:
a.       Perencanaan bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
Suatu pemilihan bahan pelajaran hendaklah disesuaikan dengan hal-hal berikut:
1)      Tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan.
2)      Karakteristik pesert didik terutama kesiapan belajarnya.
3)      Tuntutan kurikulum yang berlaku.
4)      Karakteristik bahan pelajaran itu sendiri.
5)      Bahan secara praktis dengan kehidupan nyata peserta didik.
Selain  itu juga perlu diperhatikan dalam materi pelajaran, adalah:
1)      Sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan instruksional
2)      Ringkas, mengandung pokok-pokok konsep yang penting.
3)      Mengandung urutan yang sistematik.
4)      Berurutan dari bahan yang mudah ke tingkat bahan yang sulit.
b.      Pemilihan dan penetapan metode mengajar
Metode mengajar sesungguhnya adalah cara atau alat untuk pencapaian tujuan. Karena itu penggunaan suatu metode berarti menunjukkan bagaimana seorang guru menempuh cara dan melakukan penyajian bahan pelajaran. Guru dituntut untuk mempertimbangkan beberapa penggunaan metode mengajar sekaligus agar kegiatan belajar mengajar benar-benar menjadi menarik, menyenangkan dan efektif dalam pencapaian tujuan.



c.       Penentuan media / alat dan sumber belajar yang akan digunakan.
Media atau alat yang digunakan harus benar-benar dapat membantu menjelaskan atau memudahkan bahan atau materi yang harus dipelajari peserta didik. Menentukan sumber bahan atau materi pelajaran dimaksudkan sebagai kegiatan guru menetapkan buku atau bahan bacaan yang akan digunakan sebagai kepustakaan dalam pengajaran. Selain itu juga dimungkinkan penggunaan sumber lain seperti media massa, benda-benda budaya, orang, tempat atau alam lingkungan.
d.      Penetapan alokasi waktu penyajian
Guru harus memahami betul luas sempitnya, sederhana kompleksnya dan mudah sulitnya bahan atau materi yang harus dipelajari peserta didik. Banyak sedikitnya pertemuan disesuaikan dengan materi pelajaran.
5.      Melaksanakan Program
Di dalam melaksanakan program pengajaran ini, guru hendaknya mengikuti langkah yang konsisten dengan rumusan-rumusan yang telah dibuat. Semua ini selanjutnya dituangkan dalam kerangka sistem penyampaian pengajaran yang dipilih.
B.       Sistem Penyampaian Pengajaran
     Sistem penyampaian dimaksudkan adalah cara-cara yang dapat ditempuh dalam penyajian suatu bahan pelajaran agar dapat dipelajari peserta didik dan tujuan pengajaran dapat dicapai.
1.      Satuan Pelajaran atau Persiapan Mengajar Harian (PMH)
           Satuan pelajaran (Satpel) merupakan salah satu bentuk sistem penyampaian pengajaran yang dikenal dan digunakan di SD. Satpel ini merupakan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Satpel yang merupakan persiapan mengajar guru sesungguhnya dirumuskan dengan mengikuti cara dan prosedur yang telah dikembangkan dalam PPSI.

2.      Sistem Penyampaian untuk Pembelajaran Terpadu
Sebagaimana telah diperkenalkan pada bab sebelumnya bahwa terdapat paling tidak tiga model pembelajaran terpadu, yaitu model terhubung, model jarring laba-laba, dan model terintegrasi.
Secara umum North Carolina Departemen of Public Instruction (ED 290759) dari Sigurdson (1981), mengemukakan sejumlah komponen yang patut terungkap dalam format pembelajaran terpadu itu adalah:
a.       Judul secara deskriptif.
b.      Tema atau topic utama / unit.
c.       Alasan mengapa guru menginginkan manfaat dari penggunaan unit dalam pengajaran bagi peserta didiknya.
d.      Waktu yang menunjukkan adanya suatu periode.
e.       Ruang lingkup bahasan atau materi yang tercakup dalam tema sekaligus berkaitan dengan kurikulum yang ditetapkan baik local maupun nasional.
f.       Tujuan yang menunjuk pada kurikulum yang ditetapkan.
g.      Kegiatan, urutan, variasi, dan bagaimana hal itu dilakukan.
h.      Sumber-sumber belajar.
i.        Evaluasi.
          Untuk sistem penyampaian melalui model pembelajaran terpadu, diperoleh suatu variasi yang tergantung pada tuntutan peserta didik yang hendak belajar, kemampuan guru dalam memahami kurikulum, dan kreativitas dalam mengembangkan sistem penyampaiannya sendiri, model yang digunakan, fasilitas yang tersedia dan dukungan lainnya seperti kepemimpinan kepala sekolah dan dukungan orang tua.

BAB 8
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENGAJAR

A.    KETERAMPILAN MENJELASKAN
1.      Pengertian
Keterampilan menjelaskan merupakan suatu keterampilan menyajikan bahan pelajaran yang diorganisasikan secara sistematis sebagai satu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami peserta didik.
2.      Prinsip-prinsip Menjelaskan
a.       Penjelasan harus sesuai dengn tujuan pembelajaran
b.      Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
c.       Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
d.      Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah ataupun akhir pelajaran
e.       Penjelasan harus diselingi tanya jawab
3.      Aspek-aspek yang Harus Diperhatikan dalam Mengajar
a.       Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
b.      Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
c.       Dalam menjelaskan sertai dengan contoh dan ilustrasi
d.      Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
e.       Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan
B.     KETERAMPILAN BERTANYA
1.      Pengertian
Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pernyataan yang dilontarkan guru yang menuntut respons atau jawaban dari peserta didik.
2.      Tujuan
a.       Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
b.      Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
c.       Melatih peserta didik berfikir divergen
d.      Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
e.       Mencapai tujuan belajar
3.      Jenis-jenis Pertanyaan
a.       Pertanyaan umum dan terbuka
b.      Pertanyaan langsung
c.       Pertanyaan faktual
d.      Pertanyaan yang diarahkan kembali
e.       Pertanyaan retorik
f.       Pertanyaan memimpin
4.      Prinsip-prinsip Bertanya
a.       Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
b.      Pertanyaan langsung hendaknya diberikan secara random
c.       Pertanyaan hendaknya didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
d.      Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
e.       Sebaiknya hindari pertanyaan “retorik” atau “leading question”
5.      Teknik-teknik dalam Bertanya
a.       Teknik menunggu
b.      Teknik menguatkan kembali
c.       Teknik menuntun dan menggali
d.      Teknik melacak
6.      Hal-hal yang Harus Dihindari
a.       Mengajukan jawaban yang memberikan jawaban serentak
b.      Mengulang-ulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri
c.       Mengulang jawaban peserta didik
C.    KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI
1.      Pengertian
Penggunaan variasi merupakan keterampilan guru didalam menggunakan bermacam kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah dan aktivitas belajar yang efektif.
2.      Tujuan
a.       Mempertahankan kondisi optimal belajar
b.      Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
c.       Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
d.      Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran
3.      Jenis-jenis Variasi
a.       Variasi dalam gaya mengajar
b.      Variasi dalam penggunaan media
c.       Variasi dalam penggunaan metode
d.      Variasi dalam pola interaksi
4.      Prinsip-prinsip Penggunaan Variasi dalam Pengajaran
a.       Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
b.      Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
c.       Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode dan karakteristik peserta didik
D.    KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
1.      Pengertian
Memberi penguatan merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
2.      Tujuan
a.       Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
b.      Merangsang peserta didik berfikir yang baik
c.       Menimbulkan perhatian peserta didik
d.      Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
e.       Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta didik dalam belajar
3.      Jenis-jenis Penguatan
a.       Penguatan Verbal
b.      Penguatan Gestural
c.       Penguatan dengan cara mendekati
d.      Penguatan dengan cara sambutan
e.       Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
f.       Penguatan berupa tanda atau benda
4.      Cara Penggunaan
Situasi dan kondisi yang cocok untuk diberikan penguatan antara lain;
a.       Pada pekerjaan peserta didik (PR)
b.      Pada keahlian tertentu peserta didik
c.       Pada perbaikan dan penyempurnaan tugas
d.      Pada tugas-tugas mandiri
e.       Pada saat peserta didik mengerjakan tugas-tugas guru dengan baik
Dalam pelaksanaanya, guru harus pula memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Gunakan jenis penguatan secara bervariasi
b.      Jangan menunda pemberian penghargaan
c.       Penguatan juga dapat diberikan kepada respon peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi keberanian peserta didik
5.      Prinsip-prinsip Penguatan
a.       Dilakukan dengan hangat dan semangat
b.      Memberikan kesan positif kepada peserta didik
c.       Berdampak terhadap perilaku positif
d.      Dapat bersifat pribadi atau kelompok
e.       Hindari penggunaan respons negative




E.     KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
1.      Pengertian
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran.
Keterampilan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
2.      Tujuan
a.       Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
b.      Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
c.       Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
d.      Memungkinkan peserta didik mengetahui hubungan-hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal yang akan dipelajari
e.       Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasilannya dalam belajar
3.      Prinsip-prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran
a.       Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelaas dan logis
b.      Menggunakan apersepsi
c.       Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik
F.     KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
1.      Pengertian
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajr secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Keterampilan dalam pengajaran perorangan adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur, dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
2.      Tujuan
a.       Keterampilan dalam pendekatan pribadi
b.      Keterampilan dalam mengorganisasi
c.       Keterampilan dalam membimbing belajar
d.      Keterampilan dalam merencanakan dan melaksanakan KBM
G.    KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
1.      Pengertian
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
2.      Tujuan
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mengembangkan kemampuannya secara optimal
b.      Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas
c.       Menghilangkan hambatan dan pelanggaran disiplin
d.      Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas
e.       Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
3.      Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.      Tantangan
c.       Bervariasi
d.      Keluwesan
e.       Menekankan hal-hal positif
f.       Tanamkan disiplin diri
4.      Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
a.       Keterampilan yang bersifat Preventif
1)      Mennjukan sikap tanggap
2)      Membagi perhatian
3)      Memusatkan perhatian
4)      Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
5)      Menegur
6)      Memberi penguatan
b.      Keterampilan yang bersifat Represif
1)      Modifikasi tingkah laku
2)      Pengelolaan kelompok
3)      Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menumbuhkan masalah
5.      Hal-hal yang Harus Dihindari
a.       Campur tangan yang berlebihan
b.      Kesenyapan
c.       Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
d.      Penyimpangan
e.       Bertele-tele
f.       Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
H.    KEMAMPUAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
1.      Pengertian
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilkukan dalam kerjasama kelompok yang bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.
2.      Prinsip-prinsip Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
a.       Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
b.      Berilah waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
c.       Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
d.      Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
3.      Komponen Keterampilan
a.       Pemusatan perhatian
b.      Memperjelas permasalahan
c.       Menganalisis pandangan peserta didik
d.      Meningkatkan urutan pikiran peseta didik
e.       Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
f.       Menutup diskusi
4.      Hal-hal yang Harus Dihindari
a.       Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan
b.      Membiarkan diskusi dikuasai atau dimonopoli oleh peserta didik tertentu
c.       Membiarkan peserta didik tidak aktif
d.      Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
e.       Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut

TUGAS
RINGKASAN MATERI
Mata Kuliah        :  Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu:  Drs. Chamdani, M.Pd.
Semester/ Kelas   :  II / 2A
images6
Disusun oleh:
Nama  : Iko Kurniawan
NIM    : K7111089
No.      : 27

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
READ MORE - SBM2