Rabu, 11 April 2012

Wirausaha Molen Pisang



LAPORAN
OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN
PEMBUATAN MOLEN PISANG
Disusun Oleh :
Nama                         : Lut
NIM                           : K7111528
Semester / Kelas     : II / C
No Absen                   : 27

PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan observasi ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Ibu Muryati selaku pembuat molen pisang di desa Kebonsari RT 06 / RW 01.
2.      Bapak Drs. Suripto, M.Pd selaku dosen pangampu mata kuliah kewirausahaan.
3.      Sahabat dan keluarga yang selalu memberi dukungan dan do’a hingga terselesainya laporan observasi ini.
Karena keterbatasan saya sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharap kritik dan saran yang membangun agar lebih baik di lain kesempatan.
Demikian laporan ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Observasi
Observasi merupakan kegiatan pencarian, pencatatan, pengumpulan dan pengelolaan data untuk mencapai tujuan tertentu.
B.     Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas, kita melakukan kegiatan ekonomi yang biasa kita sebut “ berwirausaha”.
Sebelum berwirausaha kita menentukan jenis usaha apa yang akan kita lakukan yang tentunya dibutuhkan pula oleh masyarakat pada saat sekarang.
Untuk itu, saya melakukan onservasi pada “Pembuatan Molen Pisang” untuk mengetahui proses dari pembuatan molen pisang. Selain itu laporan ini juga merupakan tugas dari mata kuliah kewirausahan.
C.     Tujuan Observasi
Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui :
1.      Gambaran umum usaha
2.      Proses pembuatan
3.      Pemasaran
4.      Hambatan usaha
5.      BEP
D.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegaitan observasi ini dilaksanakan pada tanggal 08 April 2012 di rumah Ibu Muryati RT 06/ RW 01, selaku pembuat molen pisang.









BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam laporan ini kemampuan untuk menolong diri sendiri dan sesama sangat diperlukan. Kemampuan semacam ini baru dapat diberikan oleh mereka yang memiliki daya inisiatif, kreatif, berpikir positif, inovatif, bermental disiplin, konsisten, pantang menyerah, dan selalu bergairah. Orang seperti ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan yang memiliki jiwa wiraswasta.
Menurut INPRES No 4 tahun 1995, kewirausahaan adalah semangat perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi.
Sedangkan asas pokok kewirausahaan yaitu :
1.      Kemampuan kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.
2.      Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko.
3.      Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
4.      Kemampuan berkarya berdasarkkan etika bisnis ynag kuat dan sehat.
Motivasi juga penting dan menentukan keberhasilan seseorang dalam berwirausha. Menurut Crow R (1983) motivasi adalah keadaan yang menentukan seseorang untuk berbuat demi mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Terner dan Smith (1967) motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku.
Selain itu, agar dapat mengembangkan diri agar lebih berhasil seseorang harus berupaya melalui ; pendidikan, belajar mandiri, berlatih diri, membentuk mental ingin maju, percaya pada kemampuan sendiri dan rajin berussaha.
Pendidikan dalam berwirausaha dikatakan sangat penting. Pendidikan adalah satu – satunya cara agar manusia memiliki sikap dan jiwa yang perlu dipupuk sejak dini.
Dari beberapa keterangan diatasv dapat kita simpulkan bahwa motivasi, pendidikan, dan lingkunggan merupakan asas pokok kewirausahaan yang saling berhubungan dan apabila semua terpenuhi niscaya dapat kita lalui dan usaha kita akan berhasil.





























BAB III
HASIL OBSERVASI
A.    Gambaran Umum Usaha
Para petani selain menanam padi, jagung, dan kedelai disawah, terkadang mereka juga menanam pisang. Pisang yang mereka panen bisa dikonsumsi dengan direbus, digoreng ataupun dikonsumsi dalam bentuk lain yaitu dengan dibuat menjadi molen pisang.
Hal ini membuat rakyat Indonesia tidak hanya terpaku untuk mengkonsumsi pisang dengan cara direbus, dan digoreng. Bahkan pisang dapat dijadikan untuk bahan dasar dalam pembuatan molen pisang.
B.     Proses Pembuatan
Molen pisang merupakan hasil olahan dengan bahan dasar pisang dan terigu sekaligus bumbu-bumbu yang lain. Molen pisang bias menjadi makanan cemilan pada saat pagi hari bersama segelas teh atau dimakan dengan segelas kopi.
Berikut ini alat, bahan beserta cara pembuatan molen pisang:
Alat :        
1.      Kompor
2.      Baskom
3.      Wajan
4.      Pisau
5.      Sendok & Garpu
Bahan :
1.      Air secukupnya
2.      Pisang
3.      Gula
4.      Mentega
5.      Garam
6.      Telur
7.      Tepung Terigu
8.      Minyak Goreng
Cara Kerja :
1.      Siapkan semua bahan.
2.      Kupas pisang.
images.jpg     
2.jpg    

3.      Potong pisang yang telah dikupas kira-kira sebesar jari telunjuk dengan panjang 5 cm dengan pisau.
4.      Cuci hingga bersih pisang yang telahdi potong
5.      Sementara itu buat adonan pembungkus molen yaitu campur terigu, garam, gula, telur, dan mentega sampai rata.
6.      Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis
7.      Lalu ambil adonan yang sudah jadi kira-kira sebesar kepal tangan kemudian gilas adonan dengan alat penggilas molen pisang.

V150AT.jpg
8.      Adonan molen yang digilas lalu dipotong berbentuk persegi panjang, dengan panjang 10cm dan lebar 7 cm.
9.      Potongan adonan molen tadi lalu dipakai untuk membungkus pisang yang telah dipotong.
10.  Lalu panaskan minyak goreng di kompor.
11.  Goreng pisang yang dibungkus adonan sampai bewarna kecoklatan yang menandakan telah matang.
12.  Angkat dan tiriskan
images.jpg


C.     Pemasaran
Molen pisang Ibu Muryati biasanya dipasarkan di pasar Petanahan. Namun, bila ada orang yang langsung membeli dirumahnya juga tetap dilayani dengan baik, bahkan harganya jauh lebih murah.
D.    Hambatan Usaha
Dalam pembuatan molen pisang, pisang yang cocok digunakan adalah pisang jenis raja nangka dan pisang kapok supaya molen  yang dihasilkan terasa enak  dan rasanya manis. Apabila pisang yang digunakan pisang jenis lain maka molen pisang yang rasanya kurang manis dan kurang enak. Memang harga pisang jenis lain harganya lebih murah, akan tetapi untuk keberhasilan dalam pembuatan molen pisang, yang harus digunakan adalah pisang jenis raja nangka dan pisang kepok.
Usaha molen pisang Ibu Muryati masih tergolong ke dalam usaha rumah tangga yang kecil sehingga hasil yang diharapkan dari pembuatan molen pisang ini terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.










BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah mengadakan observasi, hal yang dapat saya simpulkan yaitu :
Usaha pembuatan molen pisang dilakukan oleh Ibu Muryati omeskipun dengan modal yang terbatas, tetapi dapat untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, meskipun  terkadang masih mengalami kekurangan karena masih termasuk usaha kecil.
B.     Saran
Saran yang dapat saya sampaikan yaitu, sebaiknya usaha ini selalu mempertahankan kualitas rasa dan kebersihan dari produk yang dihasilkan. Semogau saha pembuatan molen pisang Ibu Muryati dapat berkembang lebih besar.



READ MORE - Wirausaha Molen Pisang

Wirausaha Molen Pisang



LAPORAN
OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN
PEMBUATAN MOLEN PISANG
Disusun Oleh :
Nama                         : Lut
NIM                           : K7111528
Semester / Kelas     : II / C
READ MORE - Wirausaha Molen Pisang