Jumat, 21 September 2012

TUGAS MUSIK


Nama                          :   Lut
NIM                            :   K7111528
Semester/Kelas           :   3C
No HP                         :   087837597686




Fungsi Musik untuk Kesehatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Musik adalah keindahan, mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Bahkan tak jarang dari kita yang rela menghabiskan waktu hanya dengan mendengarkan musik. Musik juga sebagai hiburan buat semua orang dari semua kalangan, baik tua muda, kaya, miskin, dan sebagainya, musik menyatukan semua. Musik juga bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat musik antara lain:
1.      Menghilangkan rasa sakit
Musik memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit melalui pelepasan endorfin yang bertindak sebagai pembunuh rasa sakit alami. Hal ini juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan mendorong relaksasi. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Nursing, mendengarkan musik sehari-hari dapat mengurangi rasa sakit kronis sebesar 21 persen. Alunan musik lembut yang menenangkan dan stimulasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta untuk merangsang kondisi relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan terjadi pelepasan endorphin yang merupakan zat anestesi alami. Membantu menghilangkan atau meringankan berbagai rasa sakit. Meredakan nyeri akibat suatu penyakit, nyeri punggung, rematik arthritis, luka bakar, luka kecelakaan, nyeri penderita kanker, nyeri persendian, nyeri pada otot, nyeri pasca operasi dan jenis nyeri lainnya.
2.      Meredakan stress
Stres telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk beberapa penyakit mental yang tampaknya hanya terjadi pada orang dengan tingkat stres yang sangat tinggi. Dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan. Mengatasi stress, ketegangan pikiran, perasaan tertekan, kekacauan pikiran dan susah fokus yang disebabkan oleh kelelahan mental, target pekerjaan, masalah pribadi atau karena beban pikiran dan beban perasaan lainnya. Musik akan membantu merilekskan pikiran dengan cepat. Mendengarkan musik selama 15-30 menit bisa membuat merasa segar dan otak siap bekerja kembali.
Apa saja yang bisa membuat seseorang menjadi stres? Jawabannya bisa beragam, apalagi dalam kehidupan modern sekarang ini. Mulai dari lalu lintas padat yang harus dihadapi setiap hari. Masalah-masalah di dalam rumah tangga, beratnya beban pekerjaan di kantor, dan masih banyak lagi yang akhirnya membuat kita menjadi lelah, merasa tertekan, dan juga stres. Stres berkepanjangan menyebabkan produksi hormon adrenalin dan kortison yang berlebihan. Jika hormon ini terus menerus beredar dalam peredaran darah, maka berbagai masalah kesehatan akan timbul. Gejala-gejala yang kemudian muncul beragam, mulai dari sakit kepala, sakit punggung, ketidakmampuan tubuh mencerna makanan, dan sebagainya. Daya tahan tubuh pun melemah, dan memunculkan berbagai penyakit mulai dari ringan seperti flu, batuk sampai yang berat seperti infeksi, kanker dan jantung. Dan yang paling ditakutkan banyak wanita, kortisol yang berlebih bisa memicu naiknya berat badan. Kortisol mengganggu metabolisme tubuh dan memperlambat pencernaan sehingga banyak lemak tertimbun dalam tubuh.
Terapi musik merupakan sebuah cara mengatasi stres. Hampir setiap orang senang mendengarkan musik. Apalagi ketika sedang mengalami stres, musik bisa memberikan ketenangan dan perasaan lega. Karena secara psikis, musik juga bisa membuat seseorang merasa rileks. Dalam keadaan rileks, metabolisme tubuh bisa bekerja dengan lebih baik, sehingga sistem kekebalan tubuh pun menjadi lebih baik.
Terapi musik saat stress yang baik hindarilah lagu-lagu sedih. Lakukan mendengarkan musik riang  untuk  memperbaiki mood. Jika selama ini kita kurang suka musik, ada baiknya mulai mencoba belajar menikmati musik. Pilih musik yang sesuai dengan selera. Kemudian bisa mencoba memilih musik-musik lain.
3.      Menyehatkan Jantung dan Melancarkan Peredaran Darah
Terapi mendengarkan musik yang menenangkan (seperti musik klasik, Celtic atau India) juga dapat membantu mengurangi denyut jantung dan tekanan darah. Sebagai hasil dari tekanan darah, juga mengurangi risiko stroke dan masalah kesehatan lainnya dari waktu ke waktu. Musik membantu menyehatkan kerja jantung, memperlancar dan menormalkan tekanan darah dengan musik relaksasi dan stimulasi gelombang otak khusus. Terapi musik membantu mengobati hipertensi secara alami, mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. Efek relaksasi dari terapi musik dan stimulasi gelombang otak bisa memperlebar dan melenturkan pembuluh darah sehingga berfungsi melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh. Tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya; jantung, denyut jantung, volume darah, sistem saraf, sistem hormon, sistem metabolik, pikiran atau stress. Di Amerika hampir 70% mereka yang menderita hipertensi tidak terkontrol tekanan darahnya, pemberian obat-obatan, olah raga, diet rendah garam, olah raga secara teratur, ternyata masih belum mampu mengontrol tekanan darah. Terapi musik yang saat ini mulai dikembangkan kembali, ternyata hasil survey menunjukkan dapat menurunkan tekanan darah. Baru-baru ini yaitu pada tanggal 13 Mei 2006, The Swedish Royal College of Music membuat suatu ” seminar internasional”, Music and Health di Stockholm, Swedia.
Musik yang merupakan rangkaian bunyi-bunyian indah itu ternyata memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh. Bahkan musik dapat menjadi terapi mujarab bagi penderita jantung dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Dr. Raymon Bahr, direktur Unit Penyakit Jantung di Rumah Sakit St Agnes di Baltimore, menggunakan musik khusus untuk membantu pasien mengatasi krisis. Ternyata, mendengarkan musik khusus tersebut selama 30 menit bisa menenangkan, setara dengan mengonsumsi 10 miligram valium (obat penenang). Berdasarkan hasil penelitian yang didiskusikan para pakar kesehatan di New Orleans juga mengungkap, terapi musik selama 30 menit sehari mampu menggantikan terapi obat-obatan hipertensi.
Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan emosi. Saat sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.
Belakangan ini pembelajaran dari neuroimaging menemukan korelasi saraf dari proses dan persepsi akan musik.  Rangsangan musik tampak mengaktivasi jalur-jalur spesifik di dalam beberapa area otak, seperti sistem Limbik  yang berhubungan dengan perilaku emosional. Dengan mendengarkan musik , sistem Limbik ini teraktivasi dan  individu tersebut pun menjadi rileks. Saat keadaan rileks inilah tekanan darah menurun. Selain itu pula  alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk  memproduksi  molekul yang disebut  nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada  tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
Berbagai penelitian yang dilakukan di India maupun Italia menunjukkan efektivitas terapi musik untuk mengurangi nyeri, kecemasan maupun hipertensi. Pada penelitian di Italia menunjukkan kelompok penderita hipertensi yang sedang minum obat antihipertensi bila diikuti dengan mendengarkan musik klasik 30 menit per hari menunjukkan penurunan tekanan darah yang bermakna dibandingkan dengan kelompok pasien yang hanya mengandalkan obat antihipertensi. Selain itu pula Penelitian lain pada pasien yang akan menjalani tindakan endoskopi  atau peneropongan organ pencernaan, terbukti dengan terapi musik dapat mengurangi kecemasan  dan terapi musik dapat membuat pasien lebih rileks dengan hasil akhir memberikan efek positif terhadap detak jantung  maupun laju nafas.
Jelaslah pada penderita hipertensi tidak hanya cukup mengandalkan obat dokter maupun diet saja, tidak ada salahnya pula memberi kesempatan tubuh anda untuk rileks dengan  mendengarkan lagu-lagu klasik maupun lagu-lagu favorit anda. Biarkan musik mengalun dan memberikan efek emosi positif pada otak anda. Namun, musik untuk penyembuhan, tidak asal sembarang musik. Hanya musik yang tepat yang bisa menyembuhkan.
4.      Merangsang sel otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa musik beat cepat dapat merangsang gelombang otak untuk beresonansi sinkron, sehingga membuat orang berkonsentrasi lebih tajam dan berpikir lebih waspada. Di sisi lain, mendengarkan musik klasik dapat menenangkan dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi lebih lama. Musik menurut berbagai penelitian dapat merangsang kecerdasan anak. Musik dapat merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan ingatan, meningkatkan aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional. Malahan Musik diyakini bisa menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Sehingga anak yang mendapat pelajaran musik, akan tubuh menjadi orang yang berpikiran logis, cerdas, kreatif, dan punya empati yang tinggi seperti dikutip dari Ibu dan Anak. Benarkah? Tapi, musik jenis apa saja yang mampu membuat anak cerdas? Musik dianggap para ahli unsur yang penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak. Ini, karena gelombang alfa yang dihantarkan lewat musik konon dapat menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan. Menurut penelitian, di semua bangsa maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara Eropa pada umumnya menerapkan pelajaran musik pada sekolah mereka dalam waktu yang lama, yakni 75 menit setiap minggu khusus anak kelas 1-4 SD, yang dimaksudkan untuk membantu kecerdasaan anak didiknya. Para bangsa yang maju tersebut bahkan bangga menamai dirinya sebagai bangsa yang musikal. Karena mereka dapat memainkan instrumen musik, menyanyi dengan baik, dan bisa mengapresiasikan musik. Penelitian yang pernah dilakukan di Inggris pada anak usia TK yang kemampuan membacanya di bawah rata-rata, sesudah jam belajarnya ditambah dengan pelajaran musik, mereka dapat mengejar teman mereka yang di kelompok rata-rata. Pada anak-anak tersebut, mereka diajak bernyanyi diiringi musik dalam sebuah kelompok melalui latihan ketepatan nada dan irama disertai dengan latihan kepekaan emosi. Program yang terstruktur dan dapat dinikmati anak-anak ini meningkatkan kemampuan otak, yang dibuktikan dengan peningkatan kemampuan baca mereka.
Musik Klasik Masih Terbaik Sebenarnya, jenis musik seperti apa sih, yang paling baik dan tepat dipergunakan untuk mencerdaskan seorang anak? Weny Savitry S. Pandia, Psi Msi, psikolog Unika Atmajaya Jakarta ini, menyebut bahwa dari hasil penelitian sampai saat ini, musik klasik lah yang bila diperdengarkan pada janin, bayi dan anak, yang paling baik menstimulasi perkembangan otaknya.
Mengutip pernyataan Alfred Tomatis, psikolog Amerika yang telah meneliti berbagai jenis suara dan nada musik, penerimaan terbaik yang bisa cepat direspon oleh bayi dalam kandungan ibunya adalah suara ibunya sendiri, dan suara musik klasik karya Mozart. Penelitian tersebut ditunjang juga dengan alat-alat kedokteran yang cukup canggih (MRI dan PET Scan) sehingga akurasinya dapat dipertanggung jawabkan. Bayi yang baru lahir memiliki ribuan sel otak. Cuma, sel-sel itu jika tak dipergunakan akan mati (diganti yang baru) dengan sendirinya. Tapi, bila sering distimulasi salah satunya dengan mendengarkan musik klasik, sel-sel tersebut tidak cepat mati, bahkan bisa sangat efektif untuk memicu perkembangan kecerdasan otak si anak. "Bayi yang masih dalam kandungan bila distimulasi dengan musik klasik, dengan komposisi karya Mozart berjudul Eine Kleine Nachmusik, sangat bagus memicu perkembangan sel-sel otak. Ini karena Eine Kleine memiliki irama, harmoni dan ritme, yang terstruktur dengan luar biasa," papar Weny. Namun Weny menegaskan, tidak menutup kemungkinan jenis musik lain juga bisa dipergunakan sebagai salah satu stimulan. "Di Jepang dan India, sekarang ini sudah mulai mencoba menerapkan musik-musik khas di sana sebagai alternatif lain untuk diperdengarkan pada bayi maupun anak, yang tujuannya untuk menstimulasi perkembangan otak anak," ungkapnya.
5.      Membuat tidur nyenyak  dengan Mozart sebagai Penenang Balita
Mendengarkan musik yang lembut saat akan tidur dapat membantu orang untuk tidur lebih nyenyak. Tidur menempatkan tubuh dalam kondisi baik karena menghilangkan efek stres, depresi dan kecemasan seseorang. Alunan musik yang santai juga dapat meringankan insomnia. Disarankan untuk mendengarkan lagu-lagu aliran slow atau alunan music yang tenang  saat sulit tidur. Rasakan efek relaksasinya sambil memejamkan mata. 
Apakah anda merupakan salah satu orang tua yang sering mengalami pusing karena balita anda rewel, apalagi jika menjelang tidur malam?.solusinya adalah  musik Mozart yang mampu menjadi salah satu penenang ketika balita rewel atau pada saat menjelang tidur malam. Alunan musik yang terdapat pada musik Mozart, termasuk musik abstrak yang bisa berfungsi untuk merangsang sel-sel otak. Dengarkan musik Mozart pada saat mulai hamil 2 bulan hingga saat melahirkan. Meskipun tidak setiap hari, namun, dalam seminggu 3 hingga 4x, biasanya melakukannya ketika malam hari menjelang dan kadang selama tidur malam. Ada kalanya hanya menempelkan headphone pada perut saat hamil, tapi lebih sering mendengarkan bersama dengan cara membesarkan volume dari sound system yang ada.  Berusaha mendengarkan sambil menghayati apa sebenarnya yang ada di balik alunan musik tersebut, sambil menghayalkan akan jadi seperti apa anak yang dikandung, segala doa baik dan harapan baik menguat mengiringi lembutnya alunan musik Mozart.  Benar saja, ketika janin mulai aktif bergerak dan terasa gelisah (sekitar usia 6 bulan lebih dan mengalami peningkatan hingga menjelang lahir), begitu mendengarkan alunan musik Mozart, disertai dengan usapan tangan yang perlahan, sambil sesekali mengatakan, “ada apa dek, yang tenang ya”, biasanya janin menjadi bergerak lebih halus, dan berlahan tenang.  Pada saat bayi lahir, seperti umumnya bayi yang mengalami jam tidur terbolak-balik (siang tidur nyenyak sedangkan malam hari terjaga semalaman). Ketika sudah waktunya tidur malam, setelah kenyang minum ASI, bayi diletakkan di atas tempat tidur, dengan menggunakan lampu tidur, kemudian alunan musik Mozart diperdengarkan, pelan saja. Benar saja, meskipun tidak langsung tertidur dan memejamkan mata, namun bayi lebih tenang tanpa menangis semalaman, sambil perlahan matanya mengantuk dan tertidur. Masuk usia balita (setelah usia 1 tahun lebih, mencapai puncaknya ketika usia 2 tahun hingga 2,5 tahun), mulai rewel ketika diajak tidur malam. Ada saja yang diungkapkan, salah satunya yaitu masih betah main. Pada saat itu, musik Mozart masih diperdengarkan, terutama sebagai pengingat waktunya tidur malam. Pada saat usia tersebut, anak sudah memilih music Mozart bagian mana yang ingin didengarnya, biasanya dengan mengatakan, “Bunda, aku pingin musikr Mozart yang nananana……. (sambil bersenandung sesuai irama tertentu)”. Pada saat itu, jika ibu mengingat bagian music Mozart yang mana, maka ibu hendaknya langsung memilihkan bagian musik Mozart yang disukai anak, tapi, seringnya harus memencet tombol satu persatu, karena memang sebagai orang dewasa sudah mengalami kesulitan untuk mengingat, terutama nada atau irama saja. Hal terpenting adalah, juga tetap memperdengarkan musik Mozart ketika anak sedang sakit, bukan sebagai penyembuh, tapi paling tidak lebih menenangkan diri, baik si anak maupun orang tua yang menjaganya
6.      Membantu penyembuhan kanker
Penelitian menunjukkan musik bermanfaat bagi orang yang mempunyai kanker. Terapi musik dapat membantu menenangkan suasana hati pada penderita kanker. Musik terapis, Debra Burns, dari Indiana University-Purdue University Indianapolis mengatakan bahwa musik dapat membantu pasien rileks selama perawatan dan berpikir lebih tenang. “Kita dapat menggunakan intervensi musik yang berbeda untuk gejala yang berbeda. Sehingga kita dapat melihat jangka panjangnya, seperti meningkatkan komunikasi dengan anggota keluarga,” kata Burns, sebagaimana dilansir dari reuters.
Untuk analisis, kreatif seni terapis Joke Bradt dari Drexel University di Philadelphia dan rekan-rekannya telah melakukan 20 penelitian terhadap 2000 pasien kanker yang menggunakan terapi musik. Hasilnya. Dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima pengobatan kanker standar, maka pasien dengan terapi musik kecemasannya lebih rendah dan suasana hati lebih baik. Selain itu, detak jantung mereka lebih rendah sekitar empat denyut per menit, rata-rata.
Meskipun tidak ada cukup data untuk menentukan apakah pergi ke terapi music dapat membantu pasien, tapi menurut Bradt, dengan terapi musik si pasien biasanya terlibat secara emosi dengan menyanyi atau memainkan instrumen.“Pasien dapat menjadi peserta aktif. Ini dapat benar-benar membantu pasien merasa lebih memegang kendali atas situasi.” Tambah Bradt.
Dari enam manfaat yang telah dijelaskan di atas tadi dapat disimpulkan bahwa muik mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.

Sumber:

READ MORE - TUGAS MUSIK

TUGAS MUSIK


Nama                          :   Lut
NIM                            :   K7111528
Semester/Kelas           :   3C
No HP                         :   087837597686




Fungsi Musik untuk Kesehatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Musik adalah keindahan, mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Bahkan tak jarang dari kita yang rela menghabiskan waktu hanya dengan mendengarkan musik. Musik juga sebagai hiburan buat semua orang dari semua kalangan, baik tua muda, kaya, miskin, dan sebagainya, musik menyatukan semua. Musik juga bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat musik antara lain:
1.      Menghilangkan rasa sakit
Musik memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit melalui pelepasan endorfin yang bertindak sebagai pembunuh rasa sakit alami. Hal ini juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan mendorong relaksasi. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Nursing, mendengarkan musik sehari-hari dapat mengurangi rasa sakit kronis sebesar 21 persen. Alunan musik lembut yang menenangkan dan stimulasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta untuk merangsang kondisi relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan terjadi pelepasan endorphin yang merupakan zat anestesi alami. Membantu menghilangkan atau meringankan berbagai rasa sakit. Meredakan nyeri akibat suatu penyakit, nyeri punggung, rematik arthritis, luka bakar, luka kecelakaan, nyeri penderita kanker, nyeri persendian, nyeri pada otot, nyeri pasca operasi dan jenis nyeri lainnya.
2.      Meredakan stress
Stres telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk beberapa penyakit mental yang tampaknya hanya terjadi pada orang dengan tingkat stres yang sangat tinggi. Dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan. Mengatasi stress, ketegangan pikiran, perasaan tertekan, kekacauan pikiran dan susah fokus yang disebabkan oleh kelelahan mental, target pekerjaan, masalah pribadi atau karena beban pikiran dan beban perasaan lainnya. Musik akan membantu merilekskan pikiran dengan cepat. Mendengarkan musik selama 15-30 menit bisa membuat merasa segar dan otak siap bekerja kembali.
Apa saja yang bisa membuat seseorang menjadi stres? Jawabannya bisa beragam, apalagi dalam kehidupan modern sekarang ini. Mulai dari lalu lintas padat yang harus dihadapi setiap hari. Masalah-masalah di dalam rumah tangga, beratnya beban pekerjaan di kantor, dan masih banyak lagi yang akhirnya membuat kita menjadi lelah, merasa tertekan, dan juga stres. Stres berkepanjangan menyebabkan produksi hormon adrenalin dan kortison yang berlebihan. Jika hormon ini terus menerus beredar dalam peredaran darah, maka berbagai masalah kesehatan akan timbul. Gejala-gejala yang kemudian muncul beragam, mulai dari sakit kepala, sakit punggung, ketidakmampuan tubuh mencerna makanan, dan sebagainya. Daya tahan tubuh pun melemah, dan memunculkan berbagai penyakit mulai dari ringan seperti flu, batuk sampai yang berat seperti infeksi, kanker dan jantung. Dan yang paling ditakutkan banyak wanita, kortisol yang berlebih bisa memicu naiknya berat badan. Kortisol mengganggu metabolisme tubuh dan memperlambat pencernaan sehingga banyak lemak tertimbun dalam tubuh.
Terapi musik merupakan sebuah cara mengatasi stres. Hampir setiap orang senang mendengarkan musik. Apalagi ketika sedang mengalami stres, musik bisa memberikan ketenangan dan perasaan lega. Karena secara psikis, musik juga bisa membuat seseorang merasa rileks. Dalam keadaan rileks, metabolisme tubuh bisa bekerja dengan lebih baik, sehingga sistem kekebalan tubuh pun menjadi lebih baik.
Terapi musik saat stress yang baik hindarilah lagu-lagu sedih. Lakukan mendengarkan musik riang  untuk  memperbaiki mood. Jika selama ini kita kurang suka musik, ada baiknya mulai mencoba belajar menikmati musik. Pilih musik yang sesuai dengan selera. Kemudian bisa mencoba memilih musik-musik lain.
3.      Menyehatkan Jantung dan Melancarkan Peredaran Darah
Terapi mendengarkan musik yang menenangkan (seperti musik klasik, Celtic atau India) juga dapat membantu mengurangi denyut jantung dan tekanan darah. Sebagai hasil dari tekanan darah, juga mengurangi risiko stroke dan masalah kesehatan lainnya dari waktu ke waktu. Musik membantu menyehatkan kerja jantung, memperlancar dan menormalkan tekanan darah dengan musik relaksasi dan stimulasi gelombang otak khusus. Terapi musik membantu mengobati hipertensi secara alami, mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. Efek relaksasi dari terapi musik dan stimulasi gelombang otak bisa memperlebar dan melenturkan pembuluh darah sehingga berfungsi melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh. Tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya; jantung, denyut jantung, volume darah, sistem saraf, sistem hormon, sistem metabolik, pikiran atau stress. Di Amerika hampir 70% mereka yang menderita hipertensi tidak terkontrol tekanan darahnya, pemberian obat-obatan, olah raga, diet rendah garam, olah raga secara teratur, ternyata masih belum mampu mengontrol tekanan darah. Terapi musik yang saat ini mulai dikembangkan kembali, ternyata hasil survey menunjukkan dapat menurunkan tekanan darah. Baru-baru ini yaitu pada tanggal 13 Mei 2006, The Swedish Royal College of Music membuat suatu ” seminar internasional”, Music and Health di Stockholm, Swedia.
Musik yang merupakan rangkaian bunyi-bunyian indah itu ternyata memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh. Bahkan musik dapat menjadi terapi mujarab bagi penderita jantung dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Dr. Raymon Bahr, direktur Unit Penyakit Jantung di Rumah Sakit St Agnes di Baltimore, menggunakan musik khusus untuk membantu pasien mengatasi krisis. Ternyata, mendengarkan musik khusus tersebut selama 30 menit bisa menenangkan, setara dengan mengonsumsi 10 miligram valium (obat penenang). Berdasarkan hasil penelitian yang didiskusikan para pakar kesehatan di New Orleans juga mengungkap, terapi musik selama 30 menit sehari mampu menggantikan terapi obat-obatan hipertensi.
Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan emosi. Saat sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.
Belakangan ini pembelajaran dari neuroimaging menemukan korelasi saraf dari proses dan persepsi akan musik.  Rangsangan musik tampak mengaktivasi jalur-jalur spesifik di dalam beberapa area otak, seperti sistem Limbik  yang berhubungan dengan perilaku emosional. Dengan mendengarkan musik , sistem Limbik ini teraktivasi dan  individu tersebut pun menjadi rileks. Saat keadaan rileks inilah tekanan darah menurun. Selain itu pula  alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk  memproduksi  molekul yang disebut  nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada  tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
Berbagai penelitian yang dilakukan di India maupun Italia menunjukkan efektivitas terapi musik untuk mengurangi nyeri, kecemasan maupun hipertensi. Pada penelitian di Italia menunjukkan kelompok penderita hipertensi yang sedang minum obat antihipertensi bila diikuti dengan mendengarkan musik klasik 30 menit per hari menunjukkan penurunan tekanan darah yang bermakna dibandingkan dengan kelompok pasien yang hanya mengandalkan obat antihipertensi. Selain itu pula Penelitian lain pada pasien yang akan menjalani tindakan endoskopi  atau peneropongan organ pencernaan, terbukti dengan terapi musik dapat mengurangi kecemasan  dan terapi musik dapat membuat pasien lebih rileks dengan hasil akhir memberikan efek positif terhadap detak jantung  maupun laju nafas.
Jelaslah pada penderita hipertensi tidak hanya cukup mengandalkan obat dokter maupun diet saja, tidak ada salahnya pula memberi kesempatan tubuh anda untuk rileks dengan  mendengarkan lagu-lagu klasik maupun lagu-lagu favorit anda. Biarkan musik mengalun dan memberikan efek emosi positif pada otak anda. Namun, musik untuk penyembuhan, tidak asal sembarang musik. Hanya musik yang tepat yang bisa menyembuhkan.
4.      Merangsang sel otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa musik beat cepat dapat merangsang gelombang otak untuk beresonansi sinkron, sehingga membuat orang berkonsentrasi lebih tajam dan berpikir lebih waspada. Di sisi lain, mendengarkan musik klasik dapat menenangkan dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi lebih lama. Musik menurut berbagai penelitian dapat merangsang kecerdasan anak. Musik dapat merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan ingatan, meningkatkan aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional. Malahan Musik diyakini bisa menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Sehingga anak yang mendapat pelajaran musik, akan tubuh menjadi orang yang berpikiran logis, cerdas, kreatif, dan punya empati yang tinggi seperti dikutip dari Ibu dan Anak. Benarkah? Tapi, musik jenis apa saja yang mampu membuat anak cerdas? Musik dianggap para ahli unsur yang penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak. Ini, karena gelombang alfa yang dihantarkan lewat musik konon dapat menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan. Menurut penelitian, di semua bangsa maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara Eropa pada umumnya menerapkan pelajaran musik pada sekolah mereka dalam waktu yang lama, yakni 75 menit setiap minggu khusus anak kelas 1-4 SD, yang dimaksudkan untuk membantu kecerdasaan anak didiknya. Para bangsa yang maju tersebut bahkan bangga menamai dirinya sebagai bangsa yang musikal. Karena mereka dapat memainkan instrumen musik, menyanyi dengan baik, dan bisa mengapresiasikan musik. Penelitian yang pernah dilakukan di Inggris pada anak usia TK yang kemampuan membacanya di bawah rata-rata, sesudah jam belajarnya ditambah dengan pelajaran musik, mereka dapat mengejar teman mereka yang di kelompok rata-rata. Pada anak-anak tersebut, mereka diajak bernyanyi diiringi musik dalam sebuah kelompok melalui latihan ketepatan nada dan irama disertai dengan latihan kepekaan emosi. Program yang terstruktur dan dapat dinikmati anak-anak ini meningkatkan kemampuan otak, yang dibuktikan dengan peningkatan kemampuan baca mereka.
Musik Klasik Masih Terbaik Sebenarnya, jenis musik seperti apa sih, yang paling baik dan tepat dipergunakan untuk mencerdaskan seorang anak? Weny Savitry S. Pandia, Psi Msi, psikolog Unika Atmajaya Jakarta ini, menyebut bahwa dari hasil penelitian sampai saat ini, musik klasik lah yang bila diperdengarkan pada janin, bayi dan anak, yang paling baik menstimulasi perkembangan otaknya.
Mengutip pernyataan Alfred Tomatis, psikolog Amerika yang telah meneliti berbagai jenis suara dan nada musik, penerimaan terbaik yang bisa cepat direspon oleh bayi dalam kandungan ibunya adalah suara ibunya sendiri, dan suara musik klasik karya Mozart. Penelitian tersebut ditunjang juga dengan alat-alat kedokteran yang cukup canggih (MRI dan PET Scan) sehingga akurasinya dapat dipertanggung jawabkan. Bayi yang baru lahir memiliki ribuan sel otak. Cuma, sel-sel itu jika tak dipergunakan akan mati (diganti yang baru) dengan sendirinya. Tapi, bila sering distimulasi salah satunya dengan mendengarkan musik klasik, sel-sel tersebut tidak cepat mati, bahkan bisa sangat efektif untuk memicu perkembangan kecerdasan otak si anak. "Bayi yang masih dalam kandungan bila distimulasi dengan musik klasik, dengan komposisi karya Mozart berjudul Eine Kleine Nachmusik, sangat bagus memicu perkembangan sel-sel otak. Ini karena Eine Kleine memiliki irama, harmoni dan ritme, yang terstruktur dengan luar biasa," papar Weny. Namun Weny menegaskan, tidak menutup kemungkinan jenis musik lain juga bisa dipergunakan sebagai salah satu stimulan. "Di Jepang dan India, sekarang ini sudah mulai mencoba menerapkan musik-musik khas di sana sebagai alternatif lain untuk diperdengarkan pada bayi maupun anak, yang tujuannya untuk menstimulasi perkembangan otak anak," ungkapnya.
5.      Membuat tidur nyenyak  dengan Mozart sebagai Penenang Balita
Mendengarkan musik yang lembut saat akan tidur dapat membantu orang untuk tidur lebih nyenyak. Tidur menempatkan tubuh dalam kondisi baik karena menghilangkan efek stres, depresi dan kecemasan seseorang. Alunan musik yang santai juga dapat meringankan insomnia. Disarankan untuk mendengarkan lagu-lagu aliran slow atau alunan music yang tenang  saat sulit tidur. Rasakan efek relaksasinya sambil memejamkan mata. 
Apakah anda merupakan salah satu orang tua yang sering mengalami pusing karena balita anda rewel, apalagi jika menjelang tidur malam?.solusinya adalah  musik Mozart yang mampu menjadi salah satu penenang ketika balita rewel atau pada saat menjelang tidur malam. Alunan musik yang terdapat pada musik Mozart, termasuk musik abstrak yang bisa berfungsi untuk merangsang sel-sel otak. Dengarkan musik Mozart pada saat mulai hamil 2 bulan hingga saat melahirkan. Meskipun tidak setiap hari, namun, dalam seminggu 3 hingga 4x, biasanya melakukannya ketika malam hari menjelang dan kadang selama tidur malam. Ada kalanya hanya menempelkan headphone pada perut saat hamil, tapi lebih sering mendengarkan bersama dengan cara membesarkan volume dari sound system yang ada.  Berusaha mendengarkan sambil menghayati apa sebenarnya yang ada di balik alunan musik tersebut, sambil menghayalkan akan jadi seperti apa anak yang dikandung, segala doa baik dan harapan baik menguat mengiringi lembutnya alunan musik Mozart.  Benar saja, ketika janin mulai aktif bergerak dan terasa gelisah (sekitar usia 6 bulan lebih dan mengalami peningkatan hingga menjelang lahir), begitu mendengarkan alunan musik Mozart, disertai dengan usapan tangan yang perlahan, sambil sesekali mengatakan, “ada apa dek, yang tenang ya”, biasanya janin menjadi bergerak lebih halus, dan berlahan tenang.  Pada saat bayi lahir, seperti umumnya bayi yang mengalami jam tidur terbolak-balik (siang tidur nyenyak sedangkan malam hari terjaga semalaman). Ketika sudah waktunya tidur malam, setelah kenyang minum ASI, bayi diletakkan di atas tempat tidur, dengan menggunakan lampu tidur, kemudian alunan musik Mozart diperdengarkan, pelan saja. Benar saja, meskipun tidak langsung tertidur dan memejamkan mata, namun bayi lebih tenang tanpa menangis semalaman, sambil perlahan matanya mengantuk dan tertidur. Masuk usia balita (setelah usia 1 tahun lebih, mencapai puncaknya ketika usia 2 tahun hingga 2,5 tahun), mulai rewel ketika diajak tidur malam. Ada saja yang diungkapkan, salah satunya yaitu masih betah main. Pada saat itu, musik Mozart masih diperdengarkan, terutama sebagai pengingat waktunya tidur malam. Pada saat usia tersebut, anak sudah memilih music Mozart bagian mana yang ingin didengarnya, biasanya dengan mengatakan, “Bunda, aku pingin musikr Mozart yang nananana……. (sambil bersenandung sesuai irama tertentu)”. Pada saat itu, jika ibu mengingat bagian music Mozart yang mana, maka ibu hendaknya langsung memilihkan bagian musik Mozart yang disukai anak, tapi, seringnya harus memencet tombol satu persatu, karena memang sebagai orang dewasa sudah mengalami kesulitan untuk mengingat, terutama nada atau irama saja. Hal terpenting adalah, juga tetap memperdengarkan musik Mozart ketika anak sedang sakit, bukan sebagai penyembuh, tapi paling tidak lebih menenangkan diri, baik si anak maupun orang tua yang menjaganya
6.      Membantu penyembuhan kanker
Penelitian menunjukkan musik bermanfaat bagi orang yang mempunyai kanker. Terapi musik dapat membantu menenangkan suasana hati pada penderita kanker. Musik terapis, Debra Burns, dari Indiana University-Purdue University Indianapolis mengatakan bahwa musik dapat membantu pasien rileks selama perawatan dan berpikir lebih tenang. “Kita dapat menggunakan intervensi musik yang berbeda untuk gejala yang berbeda. Sehingga kita dapat melihat jangka panjangnya, seperti meningkatkan komunikasi dengan anggota keluarga,” kata Burns, sebagaimana dilansir dari reuters.
Untuk analisis, kreatif seni terapis Joke Bradt dari Drexel University di Philadelphia dan rekan-rekannya telah melakukan 20 penelitian terhadap 2000 pasien kanker yang menggunakan terapi musik. Hasilnya. Dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima pengobatan kanker standar, maka pasien dengan terapi musik kecemasannya lebih rendah dan suasana hati lebih baik. Selain itu, detak jantung mereka lebih rendah sekitar empat denyut per menit, rata-rata.
Meskipun tidak ada cukup data untuk menentukan apakah pergi ke terapi music dapat membantu pasien, tapi menurut Bradt, dengan terapi musik si pasien biasanya terlibat secara emosi dengan menyanyi atau memainkan instrumen.“Pasien dapat menjadi peserta aktif. Ini dapat benar-benar membantu pasien merasa lebih memegang kendali atas situasi.” Tambah Bradt.
Dari enam manfaat yang telah dijelaskan di atas tadi dapat disimpulkan bahwa muik mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.

Sumber:

READ MORE - TUGAS MUSIK