Nama : Lut
NIM : K7111528
Semester/Kelas : 3C
No HP : 087837597686
Fungsi
Musik untuk Kesehatan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun
nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara
yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan
(terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Musik
adalah keindahan, mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan.
Bahkan tak jarang dari kita yang rela menghabiskan waktu hanya dengan
mendengarkan musik. Musik juga sebagai hiburan buat semua orang dari semua
kalangan, baik tua muda, kaya, miskin, dan sebagainya, musik menyatukan semua.
Musik juga
bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat musik antara lain:
1.
Menghilangkan
rasa sakit
Musik memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit melalui
pelepasan endorfin yang bertindak sebagai pembunuh rasa sakit alami. Hal ini
juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan mendorong relaksasi.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Nursing,
mendengarkan musik sehari-hari dapat mengurangi rasa sakit kronis sebesar 21
persen. Alunan musik lembut yang menenangkan dan stimulasi gelombang otak
dengan frekuensi deep delta
untuk merangsang kondisi relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan
terjadi pelepasan endorphin yang merupakan zat anestesi alami. Membantu
menghilangkan atau meringankan berbagai rasa sakit. Meredakan nyeri akibat
suatu penyakit, nyeri punggung, rematik arthritis, luka bakar, luka kecelakaan,
nyeri penderita kanker, nyeri persendian, nyeri pada otot, nyeri pasca operasi
dan jenis nyeri lainnya.
2.
Meredakan
stress
Stres telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk
beberapa penyakit mental yang tampaknya hanya terjadi pada orang dengan tingkat
stres yang sangat tinggi. Dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa musik
dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan. Mengatasi
stress, ketegangan pikiran, perasaan tertekan, kekacauan pikiran dan susah
fokus yang disebabkan oleh kelelahan mental, target pekerjaan, masalah pribadi
atau karena beban pikiran dan beban perasaan lainnya. Musik akan membantu
merilekskan pikiran dengan cepat. Mendengarkan musik selama 15-30 menit bisa
membuat merasa segar dan otak siap bekerja kembali.
Apa saja yang bisa membuat seseorang menjadi stres?
Jawabannya bisa beragam, apalagi dalam kehidupan modern sekarang ini. Mulai
dari lalu lintas padat yang harus dihadapi setiap hari. Masalah-masalah di
dalam rumah tangga, beratnya beban pekerjaan di kantor, dan masih banyak lagi
yang akhirnya membuat kita menjadi lelah, merasa tertekan, dan juga stres.
Stres berkepanjangan menyebabkan produksi hormon adrenalin dan kortison yang
berlebihan. Jika hormon ini terus menerus beredar dalam peredaran darah, maka
berbagai masalah kesehatan akan timbul. Gejala-gejala yang kemudian muncul
beragam, mulai dari sakit kepala, sakit punggung, ketidakmampuan tubuh mencerna
makanan, dan sebagainya. Daya tahan tubuh pun melemah, dan memunculkan berbagai
penyakit mulai dari ringan seperti flu, batuk sampai yang berat seperti
infeksi, kanker dan jantung. Dan yang paling ditakutkan banyak wanita, kortisol
yang berlebih bisa memicu naiknya berat badan. Kortisol mengganggu metabolisme
tubuh dan memperlambat pencernaan sehingga banyak lemak tertimbun dalam tubuh.
Terapi musik merupakan sebuah cara mengatasi stres. Hampir
setiap orang senang mendengarkan musik. Apalagi ketika sedang mengalami stres,
musik bisa memberikan ketenangan dan perasaan lega. Karena secara psikis, musik
juga bisa membuat seseorang merasa rileks. Dalam keadaan rileks, metabolisme
tubuh bisa bekerja dengan lebih baik, sehingga sistem kekebalan tubuh pun
menjadi lebih baik.
Terapi
musik saat stress yang baik hindarilah lagu-lagu sedih. Lakukan mendengarkan
musik riang untuk memperbaiki mood. Jika selama ini kita kurang suka musik, ada baiknya
mulai mencoba belajar menikmati musik. Pilih musik yang sesuai dengan selera.
Kemudian bisa mencoba memilih musik-musik lain.
3.
Menyehatkan
Jantung dan Melancarkan Peredaran Darah
Terapi mendengarkan musik yang menenangkan (seperti musik
klasik, Celtic atau India) juga dapat membantu mengurangi denyut jantung dan
tekanan darah. Sebagai hasil dari tekanan darah, juga mengurangi risiko stroke
dan masalah kesehatan lainnya dari waktu ke waktu. Musik membantu menyehatkan
kerja jantung, memperlancar dan menormalkan tekanan darah dengan musik
relaksasi dan stimulasi gelombang otak khusus. Terapi musik membantu mengobati
hipertensi secara alami, mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. Efek
relaksasi dari terapi musik dan stimulasi gelombang otak bisa memperlebar dan
melenturkan pembuluh darah sehingga berfungsi melancarkan peredaran darah di
seluruh tubuh. Tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya;
jantung, denyut jantung, volume darah, sistem saraf, sistem hormon, sistem
metabolik, pikiran atau stress. Di Amerika hampir 70% mereka yang menderita
hipertensi tidak terkontrol tekanan darahnya, pemberian obat-obatan, olah raga,
diet rendah garam, olah raga secara teratur, ternyata masih belum mampu
mengontrol tekanan darah. Terapi musik yang saat ini mulai dikembangkan
kembali, ternyata hasil survey menunjukkan dapat menurunkan tekanan darah.
Baru-baru ini yaitu pada tanggal 13 Mei 2006, The Swedish Royal College of
Music membuat suatu ” seminar internasional”, Music and Health di Stockholm,
Swedia.
Musik yang merupakan rangkaian bunyi-bunyian indah itu
ternyata memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh. Bahkan musik dapat
menjadi terapi mujarab bagi penderita jantung dan hipertensi atau tekanan darah
tinggi. Dr. Raymon Bahr, direktur Unit Penyakit Jantung di Rumah Sakit St Agnes
di Baltimore, menggunakan musik khusus untuk membantu pasien mengatasi krisis.
Ternyata, mendengarkan musik khusus tersebut selama 30 menit bisa menenangkan,
setara dengan mengonsumsi 10 miligram valium (obat penenang). Berdasarkan hasil
penelitian yang didiskusikan para pakar kesehatan di New Orleans juga
mengungkap, terapi musik selama 30 menit sehari mampu menggantikan terapi
obat-obatan hipertensi.
Rangsangan
musik ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan emosi. Saat
sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks. Alunan musik juga dapat
menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul
ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.
Belakangan
ini pembelajaran dari neuroimaging menemukan korelasi saraf dari proses dan
persepsi akan musik. Rangsangan musik tampak mengaktivasi jalur-jalur
spesifik di dalam beberapa area otak, seperti sistem Limbik yang
berhubungan dengan perilaku emosional. Dengan mendengarkan musik , sistem
Limbik ini teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks. Saat
keadaan rileks inilah tekanan darah menurun. Selain itu pula alunan musik
dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul yang
disebut nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh
darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
Berbagai
penelitian yang dilakukan di India maupun Italia menunjukkan
efektivitas terapi musik untuk mengurangi nyeri, kecemasan maupun hipertensi.
Pada penelitian di Italia menunjukkan kelompok penderita hipertensi yang sedang
minum obat antihipertensi bila diikuti dengan mendengarkan musik klasik 30
menit per hari menunjukkan penurunan tekanan darah yang bermakna dibandingkan
dengan kelompok pasien yang hanya mengandalkan obat antihipertensi. Selain itu
pula Penelitian lain pada pasien yang akan menjalani tindakan endoskopi
atau peneropongan organ pencernaan, terbukti dengan terapi musik dapat
mengurangi kecemasan dan terapi musik dapat membuat pasien lebih rileks
dengan hasil akhir memberikan efek positif terhadap detak jantung maupun
laju nafas.
Jelaslah
pada penderita hipertensi tidak hanya cukup mengandalkan obat dokter maupun
diet saja, tidak ada salahnya pula memberi kesempatan tubuh anda untuk rileks
dengan mendengarkan lagu-lagu klasik maupun lagu-lagu favorit anda.
Biarkan musik mengalun dan memberikan efek emosi positif pada otak anda. Namun,
musik untuk penyembuhan, tidak asal sembarang musik. Hanya musik yang tepat
yang bisa menyembuhkan.
4.
Merangsang
sel otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa musik beat cepat dapat
merangsang gelombang otak untuk beresonansi sinkron, sehingga membuat orang
berkonsentrasi lebih tajam dan berpikir lebih waspada. Di sisi lain,
mendengarkan musik klasik dapat menenangkan dan meningkatkan kemampuan untuk
berkonsentrasi lebih lama. Musik menurut berbagai penelitian dapat merangsang
kecerdasan anak. Musik dapat merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan
ingatan, meningkatkan aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional. Malahan
Musik diyakini bisa menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Sehingga
anak yang mendapat pelajaran musik, akan tubuh menjadi orang yang berpikiran
logis, cerdas, kreatif, dan punya empati yang tinggi seperti dikutip dari Ibu
dan Anak. Benarkah? Tapi, musik jenis apa saja yang mampu membuat anak cerdas?
Musik dianggap para ahli unsur yang penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak.
Ini, karena gelombang alfa yang dihantarkan lewat musik konon dapat
menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan. Menurut penelitian, di semua bangsa
maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara
Eropa pada umumnya menerapkan pelajaran musik pada sekolah mereka dalam waktu
yang lama, yakni 75 menit setiap minggu khusus anak kelas 1-4 SD, yang
dimaksudkan untuk membantu kecerdasaan anak didiknya. Para bangsa yang maju
tersebut bahkan bangga menamai dirinya sebagai bangsa yang musikal. Karena
mereka dapat memainkan instrumen musik, menyanyi dengan baik, dan bisa
mengapresiasikan musik. Penelitian yang pernah dilakukan di Inggris pada anak
usia TK yang kemampuan membacanya di bawah rata-rata, sesudah jam belajarnya
ditambah dengan pelajaran musik, mereka dapat mengejar teman mereka yang di
kelompok rata-rata. Pada anak-anak tersebut, mereka diajak bernyanyi diiringi
musik dalam sebuah kelompok melalui latihan ketepatan nada dan irama disertai
dengan latihan kepekaan emosi. Program yang terstruktur dan dapat dinikmati
anak-anak ini meningkatkan kemampuan otak, yang dibuktikan dengan peningkatan
kemampuan baca mereka.
Musik Klasik Masih Terbaik Sebenarnya, jenis musik seperti
apa sih, yang paling baik dan tepat dipergunakan untuk mencerdaskan seorang
anak? Weny Savitry S. Pandia, Psi Msi, psikolog Unika Atmajaya Jakarta ini,
menyebut bahwa dari hasil penelitian sampai saat ini, musik klasik lah yang
bila diperdengarkan pada janin, bayi dan anak, yang paling baik menstimulasi
perkembangan otaknya.
Mengutip pernyataan Alfred Tomatis, psikolog Amerika yang
telah meneliti berbagai jenis suara dan nada musik, penerimaan terbaik yang
bisa cepat direspon oleh bayi dalam kandungan ibunya adalah suara ibunya
sendiri, dan suara musik klasik karya Mozart. Penelitian tersebut ditunjang
juga dengan alat-alat kedokteran yang cukup canggih (MRI dan PET Scan) sehingga
akurasinya dapat dipertanggung jawabkan. Bayi yang baru lahir memiliki ribuan
sel otak. Cuma, sel-sel itu jika tak dipergunakan akan mati (diganti yang baru)
dengan sendirinya. Tapi, bila sering distimulasi salah satunya dengan
mendengarkan musik klasik, sel-sel tersebut tidak cepat mati, bahkan bisa
sangat efektif untuk memicu perkembangan kecerdasan otak si anak. "Bayi
yang masih dalam kandungan bila distimulasi dengan musik klasik, dengan
komposisi karya Mozart berjudul Eine Kleine Nachmusik, sangat bagus memicu
perkembangan sel-sel otak. Ini karena Eine Kleine memiliki irama, harmoni dan
ritme, yang terstruktur dengan luar biasa," papar Weny. Namun Weny
menegaskan, tidak menutup kemungkinan jenis musik lain juga bisa dipergunakan
sebagai salah satu stimulan. "Di Jepang dan India, sekarang ini sudah
mulai mencoba menerapkan musik-musik khas di sana sebagai alternatif lain untuk
diperdengarkan pada bayi maupun anak, yang tujuannya untuk menstimulasi
perkembangan otak anak," ungkapnya.
5.
Membuat
tidur nyenyak dengan Mozart
sebagai Penenang Balita
Mendengarkan
musik yang lembut saat akan tidur dapat membantu orang untuk tidur lebih
nyenyak. Tidur menempatkan tubuh dalam kondisi baik karena menghilangkan efek
stres, depresi dan kecemasan seseorang. Alunan musik yang santai juga dapat
meringankan insomnia. Disarankan untuk mendengarkan lagu-lagu aliran slow atau
alunan music yang tenang saat sulit
tidur. Rasakan efek relaksasinya sambil memejamkan mata.
Apakah
anda merupakan salah satu orang tua yang sering mengalami pusing karena balita
anda rewel, apalagi jika menjelang tidur malam?.solusinya adalah musik Mozart yang mampu menjadi salah satu
penenang ketika balita rewel atau pada saat menjelang tidur malam. Alunan musik
yang terdapat pada musik Mozart, termasuk musik abstrak yang bisa berfungsi
untuk merangsang sel-sel otak. Dengarkan musik Mozart pada saat mulai hamil 2
bulan hingga saat melahirkan. Meskipun tidak setiap hari, namun, dalam seminggu
3 hingga 4x, biasanya melakukannya ketika malam hari menjelang dan kadang
selama tidur malam. Ada kalanya hanya menempelkan headphone pada perut saat
hamil, tapi lebih sering mendengarkan bersama dengan cara membesarkan volume
dari sound system yang ada. Berusaha
mendengarkan sambil menghayati apa sebenarnya yang ada di balik alunan musik
tersebut, sambil menghayalkan akan jadi seperti apa anak yang dikandung, segala
doa baik dan harapan baik menguat mengiringi lembutnya alunan musik
Mozart. Benar saja, ketika janin mulai
aktif bergerak dan terasa gelisah (sekitar usia 6 bulan lebih dan mengalami
peningkatan hingga menjelang lahir), begitu mendengarkan alunan musik Mozart,
disertai dengan usapan tangan yang perlahan, sambil sesekali mengatakan, “ada
apa dek, yang tenang ya”, biasanya janin menjadi bergerak lebih halus, dan
berlahan tenang. Pada saat bayi lahir,
seperti umumnya bayi yang mengalami jam tidur terbolak-balik (siang tidur
nyenyak sedangkan malam hari terjaga semalaman). Ketika sudah waktunya tidur
malam, setelah kenyang minum ASI, bayi diletakkan di atas tempat tidur, dengan
menggunakan lampu tidur, kemudian alunan musik Mozart diperdengarkan, pelan
saja. Benar saja, meskipun tidak langsung tertidur dan memejamkan mata, namun
bayi lebih tenang tanpa menangis semalaman, sambil perlahan matanya mengantuk
dan tertidur. Masuk usia balita (setelah usia 1 tahun lebih, mencapai puncaknya
ketika usia 2 tahun hingga 2,5 tahun), mulai rewel ketika diajak tidur malam.
Ada saja yang diungkapkan, salah satunya yaitu masih betah main. Pada saat itu,
musik Mozart masih diperdengarkan, terutama sebagai pengingat waktunya tidur
malam. Pada saat usia tersebut, anak sudah memilih music Mozart bagian mana
yang ingin didengarnya, biasanya dengan mengatakan, “Bunda, aku pingin musikr
Mozart yang nananana……. (sambil bersenandung sesuai irama tertentu)”. Pada saat
itu, jika ibu mengingat bagian music Mozart yang mana, maka ibu hendaknya
langsung memilihkan bagian musik Mozart yang disukai anak, tapi, seringnya
harus memencet tombol satu persatu, karena memang sebagai orang dewasa sudah
mengalami kesulitan untuk mengingat, terutama nada atau irama saja. Hal
terpenting adalah, juga tetap memperdengarkan musik Mozart ketika anak sedang
sakit, bukan sebagai penyembuh, tapi paling tidak lebih menenangkan diri, baik
si anak maupun orang tua yang menjaganya
6. Membantu penyembuhan kanker
Penelitian menunjukkan musik bermanfaat bagi orang yang
mempunyai kanker. Terapi musik dapat membantu menenangkan suasana hati pada
penderita kanker. Musik terapis, Debra Burns, dari Indiana University-Purdue
University Indianapolis mengatakan bahwa musik dapat membantu pasien rileks
selama perawatan dan berpikir lebih tenang. “Kita dapat menggunakan intervensi musik
yang berbeda untuk gejala yang berbeda. Sehingga kita dapat melihat jangka
panjangnya, seperti meningkatkan komunikasi dengan anggota keluarga,” kata
Burns, sebagaimana dilansir dari reuters.
Untuk
analisis, kreatif seni terapis Joke Bradt dari Drexel University di
Philadelphia dan rekan-rekannya telah melakukan 20 penelitian terhadap 2000
pasien kanker yang menggunakan terapi musik. Hasilnya. Dibandingkan dengan
pasien yang hanya menerima pengobatan kanker standar, maka pasien dengan terapi
musik kecemasannya lebih rendah dan suasana hati lebih baik. Selain itu, detak
jantung mereka lebih rendah sekitar empat denyut per menit, rata-rata.
Meskipun
tidak ada cukup data untuk menentukan apakah pergi ke terapi music dapat
membantu pasien, tapi menurut Bradt, dengan terapi musik si pasien biasanya
terlibat secara emosi dengan menyanyi atau memainkan instrumen.“Pasien dapat
menjadi peserta aktif. Ini dapat benar-benar membantu pasien merasa lebih
memegang kendali atas situasi.” Tambah Bradt.
Dari
enam manfaat yang telah dijelaskan di atas tadi dapat disimpulkan bahwa muik
mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.
Sumber: