Rabu, 02 Maret 2011

KETIKA CINTA BERSEMI dan PERSAHABATAN BERKATA


KETIKA CINTA BERSEMI dan PERSAHABATAN BERKATA

Di sekolah
Liburan kenaikan kelas telah usai sekrang hari pertama masuk sekolah di kelas XI,Tama berlari mengelilingi kelas mencari kelas barunya,Ia masuk ke kelas XI IPS 4 bersama teman baiknya Dana.Setelah meletakkan tas lalu Ia pergi dan duduk di kursi panjang dekat perpustakaan sambil mendengarkan musik jazz mocca favoritnya dengan memakai  headset Ia duduk santai menikmati ketukan musik,Tama suka mendengarkan musik Ia juga hobby bermain band.Setelah duduk cukup lama,akhirnya yang Ia tunggu datang juga.
“Sa,Selamat Pagi”Tama menyahut.
 “Pagi Tam”Sasa tersenyum.
“Boleh aku antar ke kelas?”Tanya Tama.
“Kenapa tidak?”Jawab Sasa.
            Mereka berdua berjalan menuju ke kelas Sasa,kelas XI IPA IV yang berada di lantai  2 di atas Ruang BK sambil mebahas sms mereka semalam.Tama memang suka sama Sasa,Tama mengenal Sasa saat Tama secara tidak sengaja mengirim sms ke Sasa,setelah itu mereka sering berkirim sms dan bertelpon mereka saling berbagi perhatian,Sasa memang cewe yang dengan tipe supel,mudah berteman dan nyambung kalau di ajak ngobrol atau bercanda.Tak di pungkiri Tama menaruh rasa nyaman dan akhirnya Ia jatuh hati pada Sasa walaupun mereka jarang bertemu secara langsung.Hari demi hari Tama dan Sasa pun mulai bertemu secara langsung dan mereka menjadi lebih dekat dan akrab.Tak terasa sambil ngobrol mereka sampai di kelas Sasa,Tama pun kembali ke kelasnya,setelah menuruni tangga Ia bertemu dengan Dana yang akan naik tangga.
“Pagi Dan” Sapa Tama.
“Pagi tam” Balas Dana,sambil tergesa-gesa menuju ke kelas atas.
Tama pun berjalan ke kelasnya.
            Sesampainya di kelas Tama pun baru teringat kalau Sabtu minggu ini ada acara pementasan drama dalam rangka menyambut hari ulang tahun sekolahnya.Sepulang sekolah Tama menemui Sasa,Ia bermaksud mengajak Sasa untuk melihat pertunjukan drama itu,tapi Tama terlambat Sasa sudah lebih dahulu membuat janji dengan Dana,Sedikit kecewa Tama menghela nafas dan berjalan pulang.Sebenarnya Tama tau kalau Dana suka dengan Sasa dan Tama juga suka dengan Sasa namun Tama tidak pernah jujur kepada Dana kalau Ia juga suka dengan Sasa.Tama hanya bisa mendekati Sasa sebatas menyapa jika mereka bertemu di sekolah,sms atau telpon.Ia tidak ingin membuat persahabatannya selama 5 tahun jadi rusak karena masalah yang semestinya tidak mengorbankan rasa kepercayaan sebagai sahabat selama 5 tahun.



Di halaman sekolah
Hari pementasan drama itu tiba Tama pun pergi ke acara drama itu sendirian,pukul 19.00 Ia memarkirkan sepeda motornya di sekolah karena Ia pikir lebih aman jika Ia memarkirkan sepeda motornya di sekolah.Setelah Ia memarkirkan sepeda motornya Ia bergegas menuju ke Gedung sebelah sekolah tempat di adakannya pementasan drama.Saat Ia berjalan keluar melewati pintu gerbang menuju keluar Ia melihat Sasa sedang duduk sendiri di kursi lobi dekat gerbang sekolah.
“Malem Sa”sapa Tama.
“Malem”balas Sasa.
“Kok sendiri Sa?”tanya Tama.
“Emm…Iya nih lagi nunggu Dana tapi belum datang juga”jawab Sasa sedikit          cemberut.
“Aku temenin boleh?”Tanya Tama dengan sedikit ragu.
“Ya bolehlah”jawab Sasa.
            Tama menemani Sasa sambil ngorbrol macem-macem,jam sudah menunjukan pukul 20.00,Pementasan drama hampir di mulai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke gedung pementasan drama.Di pintu gerbang sekolah mereka berpapasan dengan Dana dan Sasa pun jalan dengan Dana.
“Hemm…lagi-lagi begini”lontar Tama,sambil menghela nafas.
            Pukul 22.00 pementasan drama telah usai penonton yang merupakan murid –murid kelas X sampai kelas XII  berhamburan keluar gedung untuk pulang.Usai  melihat pementasan drama itu Dana tidak mengantarkan Sasa pulang,Tama yang mengantarkan Sasa pulang,di perjalanan pulang Tama ngobrol dengan Sasa sembari bercanda Tama merasa nyaman saat dia dekat dengan Sasa.
Di halaman gedung pementasan drama
“Aduh,yang bener dong kalau jalan”sentak Lina.
“Iiyaa,maaf deh”jawab Dana.
“Huuhh”hela Lina.
“Sendiri Lin?”tanya Dana.
“Iya,kenapa?”jawab Lina,sedikit kesal.
“Mau langsung pulang kan?”tanya Dana.
“Iya”jawab Lina.
“Mau bareng?”tanya Dana.
“boleh”jawab LIna.
            Dana mengantarkan Lina pulang ke rumahnya.Di perjalanan mereka ngobrol,Lina adalah teman deket Sasa.Dana sesekali bertanya kepada Lina tentang perasaan Sasa.
“Oh iya,Rabu besok Sasa ulang tahun lho”sahut Lina.
“iya Aku tau kok Lin”jawab Dana.
“Tapi aku ga enak sama Tama dia pasti udah nyiapin sesuatu buat Sasa,sedangkan dia itu temenku”sahut Dana.
“Ahh…itu sih di pikir nanti aja”jawab Lina.
“Hmm…”hela Dana.
            Tak terasa mereka pun sampai di rumah Lina,Dana langsung berpamitan pulang setelah mengantarkan Lina sampai rumahnya.
            Akhir-akhir ini suasana persahabatan Tama dan Dana agak kurang akrab seperti biasanya,mungkin karena Dana sibuk dengan urusannya menyiapkan hadiah untuk Sasa dan Tama juga sibuk menyiapkan kado untuk Sasa.Sepulang sekolah Tama pergi ke kelas Sasa berharap bisa mengantarkan Sasa pulang,tapi seperti biasa Tama kedahuluan Dana dan lagi-lagi menghela nafas untuk kekecewaan.
Sore hari di sekolah
            Selasa sore itu Sasa sedang mengikuti ekskul di sekolah.Saat Ia berjalan melewati ruang musik Ia mendengar petikan akustik gitar dengan lagu romance de amour karena penasaran Ia pun berjalan menuju ruang musik dan yang Ia lihat adalah Tama yang sedang bermain gitar itu.Tak sengaja Tama melihat Sasa yang sedang melihatnya lalu Tama keluar dari ruang musik dan menemui Sasa.
“Hai”sapa Tama,sedikit malu.
“Hai juga”jawab Sasa.
“Bisa ngobrol?”tanya Tama.
“Emang ada apa sih?”jawab Sasa,sembari balik bertanya.
“Udah ntar kan tau”jawab Tama.
Mereka berjalan dan duduk di bangku taman sekolah.Tama sengaja mengajak Sasa unuk menanyakan tentang kejelasan perasaan mereka masing-masing.Tama tidak ingin perasaan di hatinya ada yang mengganjal.Akhirnya Ia memutuskan untuk tuntaskan permasalahan hatinya itu.
“Sa sebenernya apa sih yang kamu rasain?”tanya Tama.
“emm…”jawab Sasa.
            Belum selesai Sasa menjawab Dana datang untuk menjemput Sasa.Lagi-lagi Tama harus kecewa dan menghela nafas.


Keesokan harinya
Hari ulang tahun Sasa tiba,Sepulang sekolah Tama bergegas pergi ke kelas Sasa untuk memberikan hadiah berupa lagu ciptaannya sendiri,tapi sesampainya di kelas Tama tidak menjumpai Sasa.
“Nyari Sasa?dia lagi sama Dana di taman sekolah”sahut Lina.
Tama lalu pergi ke taman sekolah,Ia melihat Dana sedang memberikan hadiah ulang tahun kapada Sasa,Ia kaget saat Dana mengutarakan cintanya kepada Sasa.Ia merasa bodoh karena Ia belum bisa juga untuk mengungkapkan cinta kepada Sasa.Tama pun berlari pergi kekelasnya,di kelas Tama duduk dengan penuh kesal,Ia memecahkan kepingan cd yang berisi sebuah lagu untuk Sasa.Pikirannya kacau mengingat hal yang menyakitkan baginya,Ia melihat teman dekatnya sendiri Dana mengutarakan perasaannya kepada Sasa sedangkan Ia juga mencintai Sasa.
Terdengar suara kaki berjalan,Tama berdiri dan ternyata itu adalah suara kaki Sasa yang berjalan menghampirinya.
“Dasar pengecut”Sasa berkata.
“Maksudmu?”tanya Tama.
“Kamu suka sama aku?”tanya Sasa.
“Tapi kamu kan sudah jadian sama Dana”tanya balik Tama.
“Sudah jawab dulu pertanyaanku”Perintah Sasa,sedikit kesal.
“Iya aku suka sama kamu Sa”Jawab Tama.
 “Iya Tam aku tau kamu lebih bisa menjaga Sasa dan lebih sabar untuk mencintainya”sahut Dana yang datang menyusul Sasa menghampiri Tama di kelas.
”Maksudnya?”tanya Tama pada Dana,dengan bingung.
“Aku tau semua cerita mu mendekati Sasa dan perasaan Sasa yang suka sama kamu kemaren saat aku mengantarkan Lina pulang setelah menonton pementasan drama Lina menceritakan semua,kalo kamu suka sama nyatakanlah perasaanmu.Aku tau sudah lama kamu memendam rasa sabar untuk menyatakan perasaanmu sama Sasa,Aku sadar kenapa aku ngga bisa nglakuin hal yang sama buat sahabatku sendiri,Aku akan ikut bahagia kalau Sasa juga bahagia”jawab Dana.
“Terimakasih Dan”ucap Tama.
“Sasa aku suka kamu Sa,aku sayang sama kamu ”Pernyataan cinta Tama untuk Sasa.
“kenapa nggak dari dulu?”tanya Sasa.
“iya aku juga Suka kamu Tam”sahut Sasa sambil tersenyum dan sedikit kesal.
            Persahabatan itu lebih bijak jika di lengkapi dengan rasa kepercayaan dan pengertian,Sahabat yang baik akan berlaku bijak untuk sahabatnya.Cinta akan lebih indah jika cinta itu di ungkapkan karena cinta yang di ungkapkan itu akan berkembang seperti bunga yang tertahan dari selaput yang menahannya dan setelah bunga itu mekar,bunga itu terlihat indah.
KETIKA CINTA BERSEMI dan PERSAHABATAN BERKATA






Be gaya(08).jpg
 















DITA PRASETYA
10
14198